Sosok Esther Ouwehand, politisi perempuan asal belanda yang mengenakan blus bendera Palestina. Foto: Instagram @estherouwehand
Publik dihebohkan dengan penampilan politisi perempuan asal Belanda yang memakai blus bermotif bendera Palestina saat debat parlemen mengenai anggaran negara pada Rabu (17/9). Ia merupakan Esther Ouwehand seorang anggota parlemen Tweede Kamer.
Penampilannya pun menyita perhatian publik dan anggota parlemen lainnya yang ikut tergabung dalam acara tersebut. Dilansir Al Jazeera, Esther sempat diminta untuk mengganti bajunya sesaat sebelum menyampaikan pidatonya. Sebab, keputusannya ini dianggap sebagai pandangan politis yang merusak netralitas.
Ia pun mengganti pakaian, tapi masih bernuansa bendera Palestina. Yaitu dengan blus motif semangka lansiran Mirte Engelhard Fashion.
Lalu, seperti apa sosok Esther dan jejak kariernya di dunia politik? Simak informasinya berikut ini.
Mengenal sosok Esther Ouwehand
Esther Ouwehand diminta untuk berganti baju, tapi ia tetap mengenakan outfit bernuansa Palestina. Foto: Instagram @estherouwehand
Esther lahir pada 10 Juni 1976 di Katwijk, Belanda. Perempuan berusia 49 tahun ini menuntut ilmu di Vrije Universiteit Amsterdam dengan studi Policy, Communication & Organisation. Namun, sayangnya ia tidak menuntaskan pendidikannya tersebut.
Sejak 2019 lalu, Esther merupakan pemimpin Partij voor de Dieren atau Partai untuk Hewan. Sementara kiprahnya sebagai wakil rakyat telah Esther emban sejak 2006.
Dikutip dari laman resmi Partij voor de Dieren, Esther lebih memilih menyebut dirinya sebagai seorang aktivis, walaupun sudah lama menjadi politisi perempuan.
Karier Esther Ouwehand
Sosok Esther Ouwehand, politisi perempuan asal belanda yang mengenakan blus bernuansa Palestina. Foto: Instagram @estherouwehand
Karier Esther bermula sejak ia menjadi seorang manajer pemasaran di penerbit majalah. Setelah lima tahun di posisi itu, Esther mengaku merasa bosan. Kemudian pada 2004, ia memutuskan untuk membangun partai hewan yang memperjuangkan hak-hak hewan.
Pada pemilu 2006, partai ini berhasil mengisi dua kursi dalam parlemen. Kala itu Esther pun menduduki posisi sebagai dewan perwakilan rakyat. Selanjutnya, di 2019 ia pun naik pangkat sebagai ketua fraksi parlemen dan pemimpin partai.
Hingga kini ia tercatat telah bertugas di parlemen selama lebih dari 18 tahun. Ia menjadi perempuan parlemen Belanda yang dinilai berpengalaman.