Seorang ibu membagikan kisahnya di media sosial tentang anak balitanya yang berusia 20 bulan yang sama sekali tidak mau makan dan hanya ingin menyusu ASI dari ibunya. Ia mengaku khawatir karena sang anak benar-benar menolak semua jenis makanan.
Lantas, sampai usia berapa sebenarnya ASI sebaiknya diberikan, dan apakah kondisi seperti ini masih tergolong normal?
Moms, mungkin tidak sedikit dari kita yang pernah mengalami hal serupa dan bertanya-tanya, apakah wajar jika anak usia 20 bulan masih bergantung sepenuhnya pada ASI? Menurut dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, kondisi ini masih tergolong wajar jika terjadinya hanya sesekali. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai hal ini dan bagaimana cara menghadapinya.
Sampai Kapan ASI Diberikan?
ASI eksklusif idealnya diberikan hingga bayi berusia 6 bulan, tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Setelah itu, si kecil perlu dikenalkan dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI), tapi ASI tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih.
"Jadi kalau anak usia 20 bulan masih dominan ASI, masih wajar. Tapi pelan-pelan tetap perlu dilatih makan agar ketika masuk usia 2 tahun, dia sudah siap nutrisi utamanya dari makanan padat, bukan hanya ASI." kata dr. Aisya Fikritama, Sp.A kepada kumparanMOM, Kamis (4/9).
Meski demikian, menurut IDAI, untuk anak usia 12-23 bulan, komposisi sumber makanannya yang ideal adalah ASI 30 persen dan MPASI 70 persen.
Kenapa Anak Perlu Mulai Latihan Makan?
Ilustrasi Balita Makan Sendiri Foto: Oksana Kuzmina/Shutterstock
Di atas usia 6 bulan, pemenuhan gizi anak dari ASI saja sudah tidak cukup. Oleh karena itu, semakin besar usia anak, porsi MPASI-nya juga perlu semakin besar, Moms.
Anak butuh energi lebih besar yang bersumber dari makanan keluarga. Karena itu, jika saat ini anak masih lebih suka menyusu, tetap boleh, tapi harus mulai dibiasakan makan, ya!
Supaya transisi ini lebih mudah, coba beberapa cara yang dianjurkan oleh dokter spesialis anak, dr. Aisya Fiktritama, Sp.A, berikut ini.
Tips Agar Anak 20 Bulan Lahap Makan MPASI
Ajak makan dengan cara menyenangkan
Daripada terus memaksa si kecil dengan menyuapinya, coba biarkan ia pegang sendiri makanan dan ikut makan bersama keluarga, Moms. Bisa juga dengan spoon-feeding yang responsif, tanpa paksaan.
Ciptakan suasana makan positif
Buat makan jadi kegiatan seru. Taruh makanan di meja, biarkan anak memilih dan eksplorasi. Jangan lupa kasih semangat dan hindari memaksa, ya!
Jadwal makan yang teratur
Sediakan makanan di jam tertentu dengan porsi kecil. Anak belajar lewat rutinitas dan meniru kebiasaan keluarga.
Gunakan teknik "don't offer, don't refuse"
Tidak perlu selalu menawarkan ASI, tapi kalau anak minta, masih boleh. Lama-lama, anak akan terbiasa mengurangi frekuensi menyusu.
Ganti rutinitas menyusui dengan aktivitas lain
Misalnya, sebelum tidur diganti dengan baca buku, pelukan, atau nyanyian. Anak tetap merasa nyaman tanpa selalu harus menyusu.