Temuan Baru Ungkap Manusia Purba Hobbit Kemungkinan Besar Berasal dari Sulawesi - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Temuan Baru Ungkap Manusia Purba Hobbit Kemungkinan Besar Berasal dari Sulawesi
Aug 7th 2025, 16:22 by kumparanSAINS

Lokasi ditemukannya alat batu yang diduga digunakan oleh manusia Hobbit. Foto: Jurnal Nature
Lokasi ditemukannya alat batu yang diduga digunakan oleh manusia Hobbit. Foto: Jurnal Nature

Selama ini, Flores dikenal sebagai rumah dari manusia purba berpostur mungil yang dijuluki Hobbit. Namun temuan terbaru justru mengarahkan perhatian para ilmuwan ke Sulawesi yang juga menyimpan jejak awal migrasi manusia yang jauh lebih tua dari yang pernah diketahui.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap, manusia purba telah menetap di Sulawesi sejak 1,5 juta tahun lalu. Temuan ini membuka kemungkinan bahwa para Hobbit yang hidup di Flores dulunya datang dari pulau didekatnya, bukan langsung dari daratan Asia Tenggara.

Sudah lama para ilmuwan menduga manusia purba dari era Pleistosen berlayar menyeberangi wilayah kepulauan Wallacea, zona geografis unik yang memisahkan Asia dan Australia. Artefak di Pulau Flores, misalnya, telah berusia 1,02 juta tahun.

Fosil Homo floresiensis yang merupakan manusia Hobbit Flores juga ditemukan di pulau itu, sedangkan spesies mungil serupa, Homo luzonensis, ditemukan di Pulau Luzon, Filipina.

Alat batu yang diduga digunakan manusia Hobbit. Foto: Jurnal Nature
Alat batu yang diduga digunakan manusia Hobbit. Foto: Jurnal Nature

Namun kini, tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Adam Brumm dari Griffith University, bersama koleganya Budianto Hakim, berhasil menggali lebih dalam sejarah awal manusia di Sulawesi. Mereka menghabiskan puluhan tahun mencari bukti kehadiran manusia di Sulawesi sebelum mereka tiba di Flores. Hasilnya? Mengejutkan.

Segalanya berubah ketika tim menemukan tujuh alat batu dari batu chert di sebuah ladang jagung di Sulawesi Selatan. Studi yang terbit di jurnal Nature menjelaskan, berdasarkan analisis sedimen di sekitarnya dan fosil rahang babi yang ditemukan bersama alat tersebut, usia alat batu ini diperkirakan antara 1,04 hingga 1,48 juta tahun.

Menariknya, usia ini lebih tua dari artefak tertua yang pernah ditemukan di Flores. Artinya, besar kemungkinan manusia purba terlebih dahulu singgah di Sulawesi sebelum melanjutkan ke Flores, yang letaknya ratusan kilometer di selatan.

"Saya rasa ini satu keping teka-teki yang membuat teori bahwa Sulawesi adalah titik awal migrasi ke Flores jadi lebih masuk akal," kata Brumm sebagaimana dikutip IFL Science.

Namun, ia menekankan bahwa tanpa adanya fosil manusia purba langsung dari Sulawesi, belum bisa dipastikan siapa sebenarnya pembuat alat-alat tersebut.

Tengkorak manusia hobbit Flores dengan rahang bawah (Homo floresiensis). Foto: Victor1153/Shutterstock
Tengkorak manusia hobbit Flores dengan rahang bawah (Homo floresiensis). Foto: Victor1153/Shutterstock

Hipotesis utama saat ini menyebut Homo floresiensis merupakan keturunan Homo erectus yang mengalami pengecilan tubuh akibat hidup terisolasi di pulau, fenomena yang dikenal sebagai island dwarfism.

Apakah populasi awal Sulawesi juga berasal dari Homo erectus? Apakah mereka juga mengalami evolusi serupa? Sayangnya, belum ada fosil manusia yang ditemukan untuk menjawab pertanyaan itu.

Misteri lain yang mencuat adalah, bagaimana manusia purba bisa sampai ke Sulawesi?

Brumm meragukan bahwa mereka memiliki kemampuan kognitif untuk membuat perahu atau merencanakan perjalanan laut yang kompleks. Ia justru menduga bahwa perjalanan melintasi laut pertama manusia bisa jadi terjadi secara tidak sengaja, mirip dengan cara tikus atau monyet tersebar secara alami.

Meski penemuan ini membantu mengisi celah dalam narasi migrasi manusia di Asia Tenggara, banyak misteri masih tersisa.

"Siapa sebenarnya mereka? Apa yang terjadi setelah mereka tiba di Sulawesi? Dan bagaimana ketika spesies kita manusia modern pertama kali menginjakkan kaki di Sulawesi sekitar 65.000 tahun lalu?" ujar Brumm penuh tanya.

"Apakah populasi sebelumnya masih ada saat itu, atau sudah punah? Dan jika belum punah, apa bentuk interaksi antara kita dan mereka?"

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url