Jadi Emosional dan Sensitif Saat PMS? Kamu Nggak Lebay, Kok! - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Jadi Emosional dan Sensitif Saat PMS? Kamu Nggak Lebay, Kok!
Jul 31st 2025, 18:00 by teman kumparan

Ilustrasi Emosional dan Sensitif Saat PMS. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Emosional dan Sensitif Saat PMS. Foto: Shutterstock

Menstruasi lebih dari sekadar fase keluarnya darah dari dinding rahim. Ketika haid, ada perubahan siklus di dalam diri perempuan yang tak hanya memengaruhi tubuhnya, tapi juga sisi psikologisnya.

Sebagai contoh, kamu pernah nggak tiba-tiba merasa sangat emosional atau stres karena hal kecil, lalu keesokan harinya keluar darah haid? Selamat, kamu normal, kok. Banyak teman kumparan WOMAN yang juga ngerasain hal serupa.

Salah satunya Fathimah yang mengaku mudah banget nangis atau marah menjelang masa menstruasi (Premenstrual Syndrome atau PMS). "Ucapan seseorang yang sebenarnya biasa, tapi saat PMS menjadi hal yang membuat sedih atau marah," ucapnya.

Annisa juga merasakan hal serupa. Ia mengalami mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis setiap PMS. Dari yang ketawa-ketiwi karena happy, langsung berubah down karena hal yang sebenarnya nggak penting.

"Semua hal kecil bikin sensitif," kata Annisa.

ilustrasi  Emosional dan Sensitif Saat PMS. Foto: Shutterstock
ilustrasi Emosional dan Sensitif Saat PMS. Foto: Shutterstock

Tapi tenang aja, apa yang dialami teman kumparan dan mungkin juga kamu adalah hal wajar. Setiap perempuan mengalami fase yang disebut luteal. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, fase luteal terjadi ketika sel telur memulai perjalanannya menuju rahim.

Kalau sel telur berhasil dibuahi, maka kamu akan hamil. Tapi kalau nggak, kamu akan menstruasi. Jadi, fase luteal terjadi tepat sebelum menstruasi, tepatnya sekitar 12-14 hari sebelumnya.

Selama fase luteal, perempuan akan mengalami perubahan hormon secara drastis. Hormon serotoninnya (bahagia) akan meningkat, tapi bersamaan dengan meningkatnya hormon kortisol (stres).

Jadi, ibarat roller coaster, emosi perempuan akan naik-turun tanpa bisa dicegah. Karena itu, kamu nggak aneh, kok, kalau semenit yang lalu ketawa, lalu lima menit kemudian menangis di fase luteal.

Meski normal, kamu tetap nggak boleh menjadikan fase luteal sebagai tameng untuk bersikap buruk pada orang lain, ya. Misalnya, kamu marah-marah kepada semua orang karena bad mood lalu mengatakan, "Aku kan sedang PMS, jadi wajar buat marah-marah."

Ilustrasi perempuan tetap beraktivitas dengan semangat saat menstruasi. Foto: Krakenimages.com/Shutterstock
Ilustrasi perempuan tetap beraktivitas dengan semangat saat menstruasi. Foto: Krakenimages.com/Shutterstock

Nah, jangan kayak gitu, ya, Ladies. Meskipun emosi memang seberpengaruh itu, tapi kamu tetaplah pemegang penuh kendali atas dirimu. Di fase luteal, sebaiknya lakukan hal-hal yang menenangkan.

Seperti Annisa misalnya, ia menenangkan dirinya dengan mendengarkan musik sambil beres-beres rumah. Selain itu, menikmati makanan favorit sambil nonton series juga jadi pelariannya.

Cara lain yang bisa kamu coba adalah journaling seperti Salsabila. "Biasanya aku juga suka journaling biar emosi-emosi ini gak numpuk di kepala, sama ngurangin denger lagu galau," katanya.

Kalau kamu, ada cara khusus nggak biar nggak terbawa emosi saat PMS? Yuk, bagiin tips kamu di kolom komentar biar jadi referensi untuk perempuan lainnya!

Dapatkan inspirasi dan semangat dari ribuan perempuan hebat, gabung komunitas teman kumparanWOMAN di kum.pr/tkwoman1

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url