Ilustrasi kulit berjerawat. Foto: Backgroundy/Shutterstock
Jerawat termasuk masalah kulit yang umum dialami oleh pria maupun wanita, khususnya ketika menginjak usia remaja. Namun, permasalahan kulit ini juga kerap dialami oleh orang dewasa, lho.
Menurut penelitian, jerawat pada orang dewasa lebih sering menyerang kulit perempuan dibandingkan laki-laki. Data Pierre Fabre Laboratories pada 2024 menunjukkan bahwa persentase perempuan yang mengalami jerawat di dunia berada di angka 23,6%, jauh lebih banyak dibandingkan laki-laki yang hanya 17,5%.
Jadi, kaum hawa sebaiknya memperhatikan perawatan kulitnya lebih ekstra. Untuk mencegah masalah kulit ini muncul, kamu bisa memahami penyebab jerawat terlebih dahulu. Seperti apa?
Apa Penyebab Jerawat?
Ilustrasi jerawat. Foto: Pormezz/Shutterstock
Dikutip dari laman WebMD, proses terbentuknya jerawat bermula saat kelenjar minyak di kulit (sebaceous) mulai aktif di masa remaja. Minyak tersebut merupakan zat alami yang sebenarnya berfungsi untuk melembapkan dan melindungi kulit.
Namun, jika produksi minyak berlebih, pori-pori justru akan tersumbat. Kemudian, minyak tersebut mampu merangsang bakteri yang pada dasarnya ada di permukaan kulit setiap manusia.
Sebenarnya, bakteri tersebut tidak berbahaya sama sekali. Tapi saat dirangsang oleh minyak, perkembangbiakannya justru semakin masif dan mampu menyebabkan jaringan kulit di sekitarnya meradang. Nah, peradangan inilah yang menyebabkan munculnya jerawat di permukaan kulit.
Pori-pori juga bisa tersumbat oleh sel kulit mati yang tidak dieksfoliasi atau diangkat. Kotoran berlebih karena polusi dan sejenisnya juga bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat.
Secara umum, ada beberapa jenis jerawat yang muncul akibat penyumbatan pori-pori. Berikut beberapa di antaranya:
Jerawat kistik, mirip seperti bisul yang berisi nanah. Jerawat ini menimbulkan rasa nyeri dan dapat meninggalkan bekas.
Jerawat hormonal, sering kali muncul di kulit orang dewasa yang kulitnya cenderung berminyak.
Jerawat nodul, berupa benjolan besar yang meradang dan terasa keras saat disentuh. Jerawat ini tumbuh jauh di dalam kulit dan terasa nyeri.
Jerawat pustula, menyerupai komedo putih dengan lingkaran merah di sekeliling benjolannya. Benjolan itu biasanya berisi nanah berwarna putih atau kuning.
Faktor Pemicu Jerawat Lainnya
Ilustrasi Jerawat. Foto: Shutterstock
Dirangkum dari laman WebMD dan Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang secara tidak langsung menyebabkan munculnya jerawat, yakni:
1. Pola makan
Konsumsi makanan yang sangat kaya karbohidrat, seperti roti, bagel, dan keripik dapat memicu dan memperburuk jerawat. Tak hanya itu, junk food, cokelat, makanan berminyak, produk susu dan gorengan juga bisa menyebabkan munculnya masalah kulit ini.
2. Hormon
Kebanyakan perempuan mengalami masalah jerawat secara berkala. Itu karena kaum hawa mengalami menstruasi yang dapat memicu perubahan hormon dalam tubuh.
Perempuan hamil juga mengalami perubahan hormon yang bisa menimbulkan jerawat. Tak hanya itu, konsumsi pil kontrasepsi juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memicu jerawat.
3. Kosmetik dan Skincare
Skincare atau kosmetik yang tidak cocok dengan kulitmu dapat menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, sebaiknya cari produk yang bahannya lembut dan noncomedogenic agar tidak menyumbat pori-pori.