Langkah Maju Perempuan di Cartier Women’s Pavilion Expo 2025 Osaka - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Langkah Maju Perempuan di Cartier Women's Pavilion Expo 2025 Osaka
Jun 2nd 2025, 13:00 by kumparanWOMAN

Women's Pavilion Building. Foto: Cartier
Women's Pavilion Building. Foto: Cartier

Label perhiasan dan jam tangan mewah Cartier mempersembahkan Women's Pavilion di Expo 2025, di Osaka, Jepang. Meneruskan tonggak penting Expo 2020 Dubai sebagai pameran dunia pertama yang memiliki paviliun khusus didedikasikan untuk perempuan, paviliun ini merayakan kekuatan transformatif perempuan dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

Sejalan dengan tema Expo 2025 "Designing Future Society for Our Lives" paviliun ini tidak hanya sebuah panggung, namun juga periuk yang bermakna. Mengusung motto "Hidup Bersama, Mendesain Bersama, Demi Masa Depan", paviliun ini mengeksplorasi keterkaitan manusia dan tanggung jawab kita terhadap bumi.

Women's Pavilion Interior. Foto: Cartier
Women's Pavilion Interior. Foto: Cartier

Dipandu oleh keyakinan bahwa ketika perempuan berkembang maka kemanusiaan pun berkembang, Paviliun Perempuan berfungsi sebagai platform global untuk mendorong dialog, inovasi, dan tindakan kolektif yang berangkat dari keberdayaan perempuan dan sustainability.

Yuko Nagayama, arsitek perempuan perancang Women's Pavilion. Foto: Cartier
Yuko Nagayama, arsitek perempuan perancang Women's Pavilion. Foto: Cartier

Kukuh dengan prinsip keberlanjutan, Yuko Nagayama, arsitek perempuan berkaliber tinggi yang merancang Women's Pavilion, menggunakan kembali komponen yang digunakan dalam paviliun Dubai Expo lima tahun lalu.

Ini berarti mengkonfigurasi ulang struktural dari 10.000 komponen, sebuah usaha daur ulang yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam skala expo sebesar ini.

Women's Pavilion Building. Foto: Cartier
Women's Pavilion Building. Foto: Cartier

Paviliun ini dibalut oleh fasad putih bermotif daun rami gabungan dari batang baja dan membran tipis yang terjalin seperti origami dengan sinar matahari menembus kisi-kisinya. Batang-batang baja tersebut dirakit menggunakan teknik pengerjaan kayu tradisional Kumiko yaitu merakit tanpa menggunakan paku, dalam hal ini memakai bola-bola sambungan.

Desain dan konsep bangunan terinsipirasi dari rumah toko tradisional Kyoto yang kurusmemanjang. Fasad daun rami atau asanoha yang heksagonal melambangkan pertumbuhan, kekuatan, dan ketahanan – di sini ia berupa kisi-kisi, pembatas yang melebur dunia luar dan dalam.

Women's Pavilion Entrance Garden. Foto: Cartier
Women's Pavilion Entrance Garden. Foto: Cartier

Di dalamnya, kehijauan, pohon, daun, dan lumut menjadi lanskap yang menciptakan atmosfer organik. Pohon-pohon yang mengelilingi tersebut usai pameran akan dikembalikan lagi ke habitatnya yaitu pegunungan di Osaka. Sorotan utama alam, manusia, dan sumber daya terlihat kuat dan semakin hangat dengan kehadiran elemen-elemen desain lengkung, oval, dan bundar.

Di dalam bangunan yang tangguh karya Nagayama, terdapat soft power yang penting bagi perubahan perspektif yang tak henti-hentinya bicara tentang kesetaraan gender.

Es Devlin, seniman asal Inggris. Foto: Cartier
Es Devlin, seniman asal Inggris. Foto: Cartier

Es Devlin, seniman asal Inggris yang juga pemimpin artistik global dari Paviliun Perempuan, mengetengahkan perjalanan audio yang personal bagi pengunjung.

Women's Pavilion Interiror. Foto: Cartier
Women's Pavilion Interiror. Foto: Cartier

Dipandu oleh headphone, para tamu memberikan nama mereka sambil berbicara pada pantulan dirinya di cermin dinding. Identitas mereka menjadi bagian dari narasi. Ini menunjukkan bagaimana kekuatan sebuah nama sebagai kompas yang intim dan universal.

Para pengunjung dipandu oleh jalinan kisah-kisah pribadi yang mendorong refleksi, dan pada akhirnya menghubungkan pengalaman-pengalaman ini dengan konteks isu-isu global yang lebih luas dan universal.

Women's Pavilion WA Space. Foto: Cartier
Women's Pavilion WA Space. Foto: Cartier

Pameran ini merangsang kelima indera pengunjung dengan berbagai pendekatan yang dapat membuka pikiran. Sutradara film Jepang yang memenangkan berbagai penghargaan Naomi Kawase ikut menyutradarai rekaman film kisah tiga perempuan yang ditampilkan sebagai pengantar pertama pada pameran oleh Es Devlin.

Women's Pavilion Sculpture Garden. Foto: Cartier
Women's Pavilion Sculpture Garden. Foto: Cartier

Disusul dengan karya-karya seni yang menggugah oleh Mélanie Laurent, Hiro Chiba, dan Mariko Mori. Taman dan kehijauan buah tangan Toshiya Ogino menampilkan vegetasi lokal yang mencerminkan perubahan musim di Jepang. Sementara Chitose Abe, desainer dan direktur kreatif Sacai, mewujudkan keharmonisan dan modernitas melalui kreasi seragamnya untuk petugas Women's Pavilion.

Women's Pavilion Interior. Foto: Cartier
Women's Pavilion Interior. Foto: Cartier

Expo 2025 Osaka yang diikuti oleh 159 negara ini, termasuk Indonesia, berlangsung hingga 13 Oktober 2025. Women's Pavilion yang menggambarkan vitalitas dan perjuangan perempuan menjadi suara yang berpengaruh kuat dalam merancang kehidupan yang berkelanjutan. Pada akhirnya, masa depan terlahir dari seorang perempuan adalah fakta, bukan rekaan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url