Gubernur Jateng Ahmad Luthfi gelar jumpa pers di kantornya, Jumat (20/6). Foto: Dok Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berjanji akan segera memulangkan 73 warga Jateng yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) jaringan internasional.
Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Jateng membongkar dugaan praktik TPPO yang menimpa puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) di Spanyol dan sejumlah negara Eropa lainnya.
Dua tersangka dalam kasus ini masing-masing bernama Kunali warga Dukuh Waru, Tegal dan Nurjaman warga Jubang Bulakamba, Brebes.
"Kita sudah koordinasi dengan Polda, dengan lawyernya,masyarakat kita nanti akan kita tarik atau kita kembalikan ke Jawa Tengah. Secepatnya," ujar Luthfi usai menerima audiensi korban TPPO di kantornya, Jumat (20/6).
Jumpa pers kasus TPPO di Polda Jateng. Foto: Dok. Istimewa
Luthfi menyebut, ada sekitar 73 warga Jateng yang tertahan di sejumlah negara seperti Yunani, Polandia, Spanyol hingga Portugal.
"Ada yang dari Brebes, Tegal, Pemalang, Slawi dan ada Jawa Barat juga ada Jawa Timur juga. Kita juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," jelas dia.
Atas kejadian tersebut, Luthfi mengimbau masyarakat tidak mudah tergiur iming-iming gaji besar. Apalagi pemberangkatannya dipatok dengan tarif besar dan legal standing perusahaan yang memberangkatkan illegal.
"Jangan sampai kejadian TPPO di Jawa tengah itu terulang, saya selalu pantau, nanti saya koordinasi dengan Pak Kapolda," imbuh Luthfi.
Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio menambahkan, ada 83 orang yang menjadi korban dalam kasus ini. Namun, 8 orang di antaranya berhasil kembali ke tanah air.
"Yang terdatakan lengkap ada 83 orang, yang sudah balik ke Indonesia awalnya 5, ada info 3 org lagi susah tiba. Jadi total yang belum pulang ada 75 orang, yang 73nya orang Jawa Tengah," sebut Subagio.
Pihaknya juga masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap adanya tersangka lain. Selain itu, untuk menyelidiki aset yang dibeli dari uang kejahatan kasus ini.
"Jika memang mengetahui penyalur pekerja migran indonesia ilegal tolong lapor ke Polda atau Polres setempat. Kami pastikan akan ditangani," kata Subagio.