Sejumlah nisan di pemakaman umum (TPU) Ngentak, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul dirusak oleh orang tak dikenal, Minggu (18/5/2025). Foto: Dok. Istimewa
Sejumlah nisan bertanda salib di pemakaman umum (TPU) Ngentak, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul dirusak oleh orang tak dikenal atau OTK. Peristiwa itu diketahui warga pada Minggu (18/5).
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga bernama Hermawan Riyadi (53), asal Noyokerten, Sendangtirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman. Saat itu, ia datang untuk membersihkan makam neneknya.
"Saya datang jam 6 pagi. Terus saya lihat makamnya simbah itu sudah patah-patah. Saya (pagi tadi) mau bersih-bersih," kata Hermawan kepada wartawan.
Sejumlah nisan di pemakaman umum (TPU) Ngentak, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul dirusak oleh orang tak dikenal, Minggu (18/5/2025). Foto: Dok. Istimewa
Menurut Hermawan, pada Sabtu (17/5) sore, ia sempat datang ke makam itu namun kondisinya masih normal.
Hermawan kemudian mengambil sapu untuk bersih-bersih. Saat itu dia juga melihat sejumlah makam lain dalam keadaan rusak. Diperkirakan ada 11 makam yang dirusak. Semuanya adalah makam dengan tanda salib.
Polisi Telusuri Pelaku
Kasus pengerusakan makam tersebut tengah diselidiki oleh Polres Bantul. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi pada sore kemarin kondisi nisan masih utuh dan baru diketahui rusak Minggu pagi.
"Perusakan nisan diperkirakan terjadi tadi malam atau dini hari karena berdasarkan saksi kemarin sore masih utuh," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, dikonfirmasi, Minggu (18/5).
Sejumlah nisan di pemakaman umum (TPU) Ngentak, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul dirusak oleh orang tak dikenal, Minggu (18/5/2025). Foto: Dok. Istimewa
Polisi masih menyelidiki motif perusakan nisan tersebut. Ini baru pertama kali terjadi daerah itu.
"Motif perusakan nisan masih dalam penyelidikan. Kejadian perusakan makam ini baru terjadi sekali selama ini," bebernya.
Dari pendataan polisi, ada 10 makam yang dirusak. Terdiri dari 3 makam terbuat dari keramik dan 7 nisan terbuat dari kayu.
Jeffry mengatakan para ahli waris berencana melaporkan peristiwa ini ke kepolisian.
"Pengurus makam Bapak Joko baru akan koordinasi dengan ahli waris makam yang dirusak baru menentukan perwakilan siapa yang akan membuat laporan polisi untuk proses hukum selanjutnya," katanya.