Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menjawab pertanyaan wartawan di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
Ketua MPR Ahmad Muzani menanggapi soal rencana Menteri Budaya Fadli Zon yang akan menulis ulang sejarah Indonesia dengan melibatkan 100 lebih sejarawan.
Muzani berpendapat, penulisan ulang sejarah Indonesia adalah hal yang baik. Baginya, makin banyak versi sejarah yang dapat disajikan kepada generasi muda Indonesia.
"Iya, begini. Setiap upaya untuk meluruskan penulisan sejarah, itu sesuatu yang baik. Dan saya kira makin banyak penulisan sejarah yang disajikan kepada generasi muda, generasi saat ini, sesuatu yang baik," kata Muzani kepada wartawan, di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (21/5).
Dengan adanya penulisan ulang sejarah ini, Muzani menilai, masyarakat juga bisa mendapatkan kebenaran dari peristiwa yang telah lama terjadi.
"Sehingga kita bisa mendapatkan kebenaran sejarah yang mendekati kebenaran. Kira-kira seperti itu. Jadi bagi kami, setiap upaya yang dilakukan, apakah pemerintah, kelompok, masyarakat peduli sejarah, sesuatu yang baik," ucap Sekjen Gerindra tersebut.
Muzani juga membiarkan masyarakat untuk menilai kebenaran dari sejarah yang ditulis ulang kembali karena baginya tidak pernah ada sejarah yang bisa mendekati kebenaran sesungguhnya.
"Karena sejarah itu tidak pernah mendapatkan kebenaran final. Tapi yang harus disajikan adalah fakta dan data yang harus disajikan apa adanya. Biar nanti pembaca, generasi yang menilai tentang kebenaran sejarah itu," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan penulisan ulang sejarah Indonesia melibatkan lebih dari 100 orang sejarawan yang dipimpin oleh Guru Besar Ilmu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Susanto Zuhdi.
Penulisan ulang sejarah ini akan dilakukan secara bertahap, nantinya buku ini akan diterbitkan secara berjilid. Jilid pertama ditargetkan untuk diluncurkan pada Agustus 2025 nanti, bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia.