Ilustrasi anak diinfus. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Belum lama ini, anak berusia 4 tahun berinisial T, mengalami muntah-muntah hingga pembuluh darahnya pecah akibat gagal diinfus sampai 12 kali di salah satu RS Permata Keluarga di Karawang, Jawa Barat.
"Anak saya gagal diinfus berkali-kali. Total ada 12 tusukan sampai muntah-muntah, darahnya netes ke lantai dan bantal," ujar Indah sembari menunjukkan dokumentasi berupa foto dan video kondisi sang anak, Selasa (20/5).
Kejadian ini berawal saat T mengalami kejang pada 28 April 2025, lalu dibawa ke rumah sakit. Memasuki hari keempat perawatan, sang anak mengalami bengkak pada bagian yang diinfus.
Perawat hingga dokter bedah yang berusaha menginfus kembali anaknya nampak kesulitan. Namun, anaknya justru mengalami muntah-muntah karena dihujani jarum infusan yang gagal.
Penjelasan Dokter soal Penyebab Anak Sampai Muntah dan Pembuluh Darah Pecah karena Gagal Diinfus
Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Fahlevi, Sp.A(K) mengungkapkan, pembuluh darah bisa pecah ketika prosedur pemasangan infus keliru atau anak terlalu banyak bergerak ketika sedang dipasang infusnya.
Ilustrasi anak diinfus. Foto: thanongsuk harakunno/Shutterstock
"Nah, kok bisa balita muntah-muntah dan pembuluh darah pecah saat gagal diinfus? Ketika diinfus kemudian dia bergerak maka itu pembuluh darahnya bisa pecah akhirnya gagal diinfus," kata dr. Reza kepada kumparanMOM, Minggu (25/5).
Ketika prosedur pemasangan infus tak berjalan lancar, pasien yang masih balita cenderung akan menangis dan meronta-ronta. Kejadian histeris inilah yang membuat balita akhirnya bisa muntah-muntah.
Faktor Penyebab Balita Sulit Dipasang Infus
Ada beberapa faktor kenapa balita cenderung sulit dipasang infus, seperti:
Ilustrasi anak diinfus. Foto: Eakphum/Shutterstock
Pertama, berhubungan dengan pembuluh darah. Pembuluh darah balita cenderung masih terlalu kecil dibanding orang dewasa. Terkadang kondisi ini membuat balita sulit diinfus.
Kedua, balita sering kali lebih sulit ditenangkan selama proses pemasangan infus. Karena balita cenderung sulit ditenangkan, hal ini membuat mereka berontak sehingga mempersulit pemasangan infus.
Ketiga, saat sakit dan mengalami dehidrasi, pembuluh darah akan menguncup dan mengecil. Kondisi pembuluh darah yang semakin mengecil karena dehidrasi ini akan menyulitkan perawat dan dokter saat melakukan pemasangan infus.
Lantas, Bagaimana Sebaiknya Menginfus Balita?
Ilustrasi anak diinfus. Foto: Beenicebeelove/Shutterstock
Pertama pastikan buat balita tenang. Kemudiann, cari pembuluh darah paling besar dan paling lebar. Pastikan balita diinfus oleh tenaga kesehatan yang sudah berpengalaman.
"Kalau dalam beberapa kali gagal, maka sebaiknya bisa konsulkan ke dokter anestesi. Misalnya ya untuk proses infus baik di perifer atau pun ada namanya alternatif infus pembuluh darah yang lebih besar, itu bisa dilakukan oleh dokter anestesi," ucap dr. Reza.
Apabila prosedur ini tidak bisa berjalan, orang tua bisa berkoordinasi dengan dokter bedah untuk melakukan pemasangan infus.