Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Itu karena kandungan antioksidannya sangat tinggi, sehingga dapat membantu tubuh melawan radikal bebas penyebab berbagai penyakit berbahaya, seperti diabetes hingga kanker.
Pejuang diet juga sering menjadikan teh hijau sebagai minuman favoritnya. Sebab, kandungan antioksidannya juga dipercaya dapat membantu memecah lemak berlebih dalam tubuh.
Namun, apakah benar teh hijau bisa menurunkan berat badan seperti anggapan banyak orang selama ini? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.
Apakah Teh Hijau Bisa Menurunkan Berat Badan?
Ilustrasi teh hijau. Foto: Shutter Stock
Manfaat teh hijau untuk menurunkan berat badan dijelaskan dalam jurnal bertajuk Tea's anti-obesity properties, cardiometabolic health-promoting potentials, bioactive compounds, and adverse effects: A review focusing on white and green teas (2023) susunan Behnaz Abiri dan rekan-rekannya.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa teh hijau mengandung polifenol, sebuah antioksidan yang berkontribusi dalam proses penurunan berat badan.
Selain itu, terdapat kandungan kafein yang juga bisa menurunkan berat badan. Namun, dengan catatan minuman ini dikonsumsi sebanyak lebih dari 300 mg setiap hari.
Setelah diteliti pada hewan dan tabung reaksi, teh hijau juga mengandung katekin yang dapat memengaruhi berat badan dengan cara mengurangi total kolesterol darah, lipoprotein densitas rendah, dan trigliserida.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara umum, teh hijau memang berpengaruh dalam proses penurunan badan. Namun, National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) menekankan bahwa minuman ini sebenarnya tidak dapat memberikan manfaat yang signifikan, apalagi untuk orang dewasa yang obesitas.
Jika ingin mencapai berat badan yang diimpikan dalam waktu singkat, lebih disarankan untuk rutin mengonsumsi teh hijau dan diimbangi berolahraga. Sebab teh hijau dapat memaksimalkan proses pembakaran lemak saat olahraga.
Ilustrasi teh hijau Foto: Shutter Stock
Dikutip dari laman Healthline, saat berolahraga, hormon seperti epinefrin dan glukagon disekresikan yang membantu pelepasan asam lemak akan aktif. Lemak itu kemudian dibakar untuk digunakan sebagai sumber energi. Nah, proses ini disebut oksidasi lemak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa katekin dalam teh hijau, terutama EGCG (epigallocatechin gallate) dapat membantu oksidasi lemak. Jadi, lemak yang terbakar akan semakin banyak.
EGCG juga dapat membantu menghambat enzim yang memecah norepinefrin, sebuah hormon pengatur kadar lemak dalam tubuh. Ketika enzim tersebut dihambat, jumlah norepinefrin akan meningkat, sehingga otomatis mendorong pemecahan lemak.
Jadi, jelas bahwa teh hijau bukan minuman ajaib yang akan langsung merontokkan lemak saat diminum. Minuman ini hanya akan memberikan hasil signifikan jika dikombinasikan dengan olahraga.
Jika kamu ingin mendapatkan manfaat teh hijau secara maksimal, disarankan untuk mengonsumsinya rutin setiap hari. Tapi tak boleh lebih dari 8 cangkir per hari, karena dapat memicu efek samping seperti sakit kepala dan detak jantung tidak teratur.
