Ilustrasi Anak minum obat herbal. Foto: GOLFX/Shutterstock
Zat besi merupakan salah satu jenis mineral yang memiliki peran penting dalam proses pembentukan hemoglobin. Zat besi sendiri penting bagi tumbuh kembang anak, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, mendukung perkembangan otak, hingga mencegah anemia.
Sehingga, tidak jarang orang tua akan memberikan suplemen zat besi setiap hari untuk memberikan hasil maksimal.
Akan tetapi, ada waktu di mana zat besi sebaiknya tidak diberikan kepada anak, yaitu ketika si kecil sakit. Apa alasannya?
Alasan Suplemen Zat Besi Sebaiknya Tidak Diberikan kepada Anak saat Sakit
Nah Moms, Anda perlu tahu ketika anak sedang mengalami inflamasi atau infeksi, maka kadar ferritin (protein di dalam darah yang mengandung zat besi) di dalam tubuh mengalami peningkatan, bahkan tanpa memandang status zat besi.
Ilustrasi anak sakit kepala. Foto: Shutterstock
Justru, ketika anak sakit lalu mendapat asupan zat besi dari luar, maka bisa mengakibatkan kadar ferritin dan zat besi bebas di dalam plasma mengalami peningkatan. Kemudian, radikal bebas yang berasal dari besi akan menyebabkan peningkatan kadar sitokin inflamasi.
"Peningkatan kadar sitokin ini mempunyai efek yang merugikan pada homeostasis seluler, yang akan menyebabkan cedera jaringan. Selain itu, zat besi merupakan zat yang dapat digunakan oleh beberapa mikroorganisme sebagai metabolisme," jelas dokter spesialis anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, kepada kumparanMOM.
Apa saja beberapa bakteri yang terkait dengan hal itu?
Yersinia
Klebsiella
E. coli
Pseudomonas
Salmonella
Shigella
"Sehingga, jika kadar zat besi meningkat di dalam darah, maka bakteri akan berkembang biak lebih cepat dan berakibat gejala bisa memberat dan durasi sakit bisa memanjang," tuturnya.
Dan bila bicara kapan zat besi tetap boleh diberikan dan dihentikan sementara ketika anak sakit, maka sebaiknya Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter si kecil. Sebab, penyebab sakit pada anak bisa beragam, baik itu infeksi bakteri, virus, atau jamur, yang perlu diperiksa langsung oleh dokter.
"Oleh karena itu, anak yang sakit demam, diare, batuk pilek, sebaiknya menghentikan sementara konsumsi zat besi selama sakit. Dan pertimbangan untuk menghentikan atau melanjutkan pemberian zat besi tentunya harus dikembalikan kepada dokter yang menangani anak," pungkasnya.