Gustilantika Marrel mengungkapkan banyak menerima laporan adanya oknum yang mengatasnamakan Keraton Yogyakarta untuk membeli tanah atau bukit.
Hal itu disampaikan Marrel saat mendampingi Anggota DPD RI DIY, GKR Hemas, dalam kunjungan ke Desa Wota-Wati, Girisubo, Gunungkidul, pada Jumat (11/4) silam.
"Kami banyak sekali mendapatkan laporan dan indikasi bahwa banyak sekali oknum atau orang-orang yang mengatasnamakan atau mengaku-ngaku bahwa mereka dari Keraton dan untuk membeli tanah maupun bukit," ujar Marrel dikutip dari laman resmi Pemkab Gunungkidul.
Hal itu menurutnya tak hanya terjadi di Gunungkidul saja, tapi juga di wilayah lain seperti Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak takut menolak setiap tawaran pembelian tanah tersebut dan melaporkannya ke pihak Keraton maupun pemerintah daerah.
"Jangan takut mengatakan tidak, nanti bisa ditulis namanya dan mengklarifikasi langsung melalui Kanjeng Ratu, Pihak Keraton, maupun Kepala Dinas Capil Provinsi melalui Kanjeng Yudho," ujarnya.
Menanggapi persoalan itu, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti, mengatakan bahwa pihaknya siap menjadi jembatan antara masyarakat dengan pihak Keraton jika ada pihak yang ingin membeli tanah mengatasnamakan Keraton Yogyakarta. Hal itu juga dilakukan untuk melindungi masyarakat dari para oknum yang mengatasnamakan Keraton Yogya untuk kepentingan pribadi.
"Seandainya ada yang mengatasnamakan kerabat Keraton, kami akan mengkonfirmasi kepada beliau, ada yang mengatasnamakan GKR Hemas, Kanjeng Yudho, Kanjeng Wiro, GKR Mangkubumi, saya yang akan membantu mengkonfirmasi kepada Beliau, karena Kanjeng Ratu kemarin juga ngendiko (menyampaikan) jika ada yang mengatasnamakan Kerabat Keraton untuk dapat dikonfirmasi supaya warga masyarakat kita tidak tertipu oleh pialang atau calo tanah yang menggunakan nama Keraton untuk kepentingan pribadi," ujar Endah Subekti.