Pangeran dari Luksemburg Meninggal Dunia di Usia 22 Tahun karena Penyakit Langka - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pangeran dari Luksemburg Meninggal Dunia di Usia 22 Tahun karena Penyakit Langka
Mar 11th 2025, 11:10, by Hutri Dirga Harmonis, kumparanWOMAN

Pangeran Frederik dari Luksemburg Meninggal Dunia di Usia 22 Tahun karena Penyakit Langka. Foto: Instagram @polgfoundation
Pangeran Frederik dari Luksemburg Meninggal Dunia di Usia 22 Tahun karena Penyakit Langka. Foto: Instagram @polgfoundation

Kabar duka datang dari keluarga Kerajaan Luksemburg. Pangeran Frederik, putra bungsu Pangeran Robert dari Luksemburg dan Putri Julie dari Nassau meninggal dunia di usia 22 tahun.

Dilansir People, Frederik meninggal dunia pada Sabtu (⅓) karena kondisi genetik langka yang diidapnya, Mitokondria POLG. Penyakit itu merupakan kelainan genetik yang merampas energi dari sel-sel tubuh yang pada akhirnya menyebabkan disfungsi dan kegagalan berbagai organ, termasuk otak, saraf, hati, usus, otot, fungsi menelan, hingga mata secara progresif.

Frederik dilahirkan dengan kondisi Mitokondria POLG yang tidak terdeteksi sebelumnya. Sang pangeran kemudian resmi didiagnosis kondisi tersebut pada usia 14 tahun saat gejala-gejalanya semakin terlihat jelas dan membuat penyakit itu lebih akut.

Keluarga Pangeran Robert dan Putri Julie. Foto: Instagram @polgfoundation
Keluarga Pangeran Robert dan Putri Julie. Foto: Instagram @polgfoundation

Kematian Frederik diumumkan langsung oleh ayahnya, Pangeran Robert pada Minggu (9/3) lewat sebuah pernyataan yang dirilis di laman resmi The POLG Foundation, yakni yayasan yang didirikan Frederik untuk membantunya menemukan perawatan dan penyembuhan penyakit tersebut.

"Dengan penuh duka cita, saya dan istri ingin memberitahukan tentang meninggalnya putra kami," tulis Robert dalam pernyataannya.

Robert mengungkapkan bahwa Frederik sempat mengucapkan salam perpisahan kepada kedua orang tua dan kedua kakaknya tepat di momen Rare Disease Day pada Jumat (28/2) sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir keesokan harinya.

"Frederik memanggil kami ke kamarnya untuk berbicara dengannya untuk terakhir kalinya. Dia menemukan kekuatan dan keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kami secara bergantian," imbuh Robert.

Pangeran Frederik dan kedua kakaknya. Foto: Instagram @polgfoundation
Pangeran Frederik dan kedua kakaknya. Foto: Instagram @polgfoundation

Robert yang merupakan sepupu dari Grand Duke Henri alias pemimpin Luksemburg saat ini, menyebut bahwa penyakit Frederik merupakan beban yang harus dipikulnya sepanjang hidup. Namun ia juga mengatakan, putranya selalu menghadapi tantangan berat itu dengan anggun dan penuh humor. Frederik dilahirkan sebagai sosok yang selalu bersikap positif, penuh kegembiraan, dan bertekad untuk sembuh.

"Frederik tahu bahwa di adalah pahlawan super bagi saya, seperti halnya bagi seluruh keluarga kami, dan banyak teman baiknya. Dia dilahirkan dengan kapasitas khusus untuk bersikap positif, gembira, dan bertekad kuat," pungkas Robert.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url