Kue Janagel Khas Yogya Dibuat Jelang Lebaran, Sudah Ada Sejak Zaman Belanda - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kue Janagel Khas Yogya Dibuat Jelang Lebaran, Sudah Ada Sejak Zaman Belanda
Mar 26th 2025, 15:35, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS

Kue Janagel. Foto: Shutterstock
Kue Janagel. Foto: Shutterstock

Jelang Lebaran, sejumlah masyarakat di Yogyakarta mulai membuat janagel. Janagel adalah kue yang terbuat dari adonan tepung, mentega, telur, dan gula. Cara memasaknya dengan digoreng.

Kue khas Yogya ini sudah ada sejak zaman Belanda, tapi pamornya tak sementereng bakpia.

Salah satu orang yang masih rutin bikin janagel adalah Siti Asiyah, warga Bendosari, Madurejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.

"Iya, masih sering setiap tahunnya bikin," kata Siti saat ditemui, Rabu (26/3).

Warga Sleman Siti Asiyah membuat Janagel jelang Lebaran, kue khas yang sudah ada sejak zaman Belanda. Foto: Dok. Prakoso
Warga Sleman Siti Asiyah membuat Janagel jelang Lebaran, kue khas yang sudah ada sejak zaman Belanda. Foto: Dok. Prakoso

Kue ini biasa dia sajikan saat Lebaran. Alasan lain dia membikin kue ini karena anak-anaknya suka dan keluarga juga banyak yang menggemari.

"Iya untuk menyediakan sanak saudara, mereka datang biasanya menanyakan kalau nggak ada janagel. Keluarga ada dari Solo ada dari Bekasi," katanya.

Kue Janagel. Foto: Dok. Prakoso
Kue Janagel. Foto: Dok. Prakoso

Dia menjelaskan kue janagel memiliki rasa manis, renyah, dan memiliki aroma yang khas. Janagel berbentuk seperti shuriken atau senjata tradisional Jepang.

"Proses pembuatannya paling lama di membentuk kuenya sebelum digoreng karena masih manual," katanya.

"Kalau paling berat ketika ngebluk atau membanting adonan supaya kalis dan hasilnya empuk," jelasnya.

Kue Janagel. Foto: Shutterstock
Kue Janagel. Foto: Shutterstock

Prakoso, anak Siti, mengatakan sejak kecil setiap Lebaran selalu diajak membuat kue janagel itu.

"Kalau nggak ada itu kayak ada yang kurang," katanya.

Kue seperti ini unik menurut Prakoso karena di Sleman sendiri tak semua daerah membuatnya.

"Satu kalau pas Lebaran tidak sampai sehari ludes. Banyak saudara yang suka," pungkasnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url