Jan 14th 2025, 11:20, by Nurul Hidayati, kumparanNEWS
Kebakaran di Los Angeles, California, memasuki hari ketujuh per Senin (13/1) waktu setempat. Api diperkirakan akan terus menjalar menyusul angin kencang yang berembus hingga beberapa hari ke depan.
Salah satu yang menjadi perhatian publik dari kebakaran ini adalah banyaknya pohon yang tetap berdiri tegak meskipun rumah-rumah di sekitarnya rata dengan tanah setelah dilalap si jago merah.
Foto-foto tentang pemandangan ini tak urung memicu perdebatan tentang teori konspirasi. Banyak yang mempertanyakan mengapa pohon-pohon, termasuk pohon palem ikonik di negara bagian itu, dapat bertahan di samping rumah-rumah dan mobil-mobil yang terbakar.
Mengutip CBC, tokoh internet The Patriot Voice yang memiliki pengikut sekitar 141.000 memposting di platform media sosial X bahwa foto-foto yang memperlihatkan pepohonan tetap berdiri memberikan bukti bahwa pemerintah AS "sengaja" membakar hutan menggunakan DEW (Directed Energy Weapons/senjata energi langsung) kelas militer di area ini untuk memulai perampasan tanah besar-besaran.
Yang lain mengeklaim bahwa itu adalah bukti gelombang mikro HAARP (High Frequency Active Auroral Research Program/Program Penelitian Aurora Aktif Frekuensi Tinggi). Seorang pengguna X mengatakan gelombang mikro itu "membakar logam" di rumah, tetapi, "Pohon tidak memiliki logam di dalamnya, jadi jauh lebih sulit bagi pohon untuk terbakar akibat gelombang mikro."
Jawaban Ilmuwan
Sebenarnya, klaim bahwa pohon tidak terbakar sama sekali tidak benar. Ini dibuktikan oleh video dan foto yang menunjukkan bahwa banyak juga pohon yang terbakar bersama bangunan di sekitarnya.
Namun, para ilmuwan mengatakan ada penjelasan sederhana mengapa beberapa pohon terhindar dari nasib itu. Yaitu, pohon memiliki kandungan air yang banyak di dalam badannya sehingga mampu bertahan dari ganasnya api.
"Itu cukup jelas bagi saya. Pohon berisi ribuan liter air," kata profesor biologi dan bioteknologi, Miranda Hart, dari Okanagan Institute for Biodiversity, Resilience and Ecosystems Services di University of British Columbia.
"Tentu saja pohon terbakar saat api cukup besar dan panas. Namun, jika ada pohon yang berisi air dan sesuatu yang benar-benar kering di sampingnya, benda yang kering itu akan terbakar terlebih dahulu. Jadi dengan cara itu, Anda dapat membayangkan api dapat menyebar dengan mudah jika ada cukup bahan bakar di kedua sisinya (kedua sisi pohon)," beber Hart.
Hingga kini, sedikitnya 24 orang tewas dalam kebakaran dahsyat yang terdeteksi mulai Selasa (7/1) itu.