Jan 24th 2025, 20:22, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan terdapat ruang penguatan nilai tukar rupiah. Menurutnya, stabilitas nilai tukar rupiah akan tergantung dari arah kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump dan suku bunga The Fed.
"Kami melihat memang ruang setidaknya nilai tukar itu akan bisa stabil, kami akan terus menjaga stabilitas nilai tukar ini. Dari sisi fundamental, nilai tukar itu ada ruang untuk stabil, bahkan cenderung menguat," kata Perry dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kemenkeu, Jumat (24/1).
Berdasarkan catatan kumparan, nilai tukar bertengger di level Rp 16.000 per dolar AS sejak Desember 2024. Perry mengatakan, saat ini BI fokus untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas sistem keuangan.
"Fokusnya yang kami maksud stabil sejalan dengan yang disampaikan menkeu, sesuai dengan mata uang regional peer bahkan rupiah menguat dibandingkan mata uang negara-negara maju," ungkapnya.
Perry menegaskan, ruang stabilitas nilai tukar rupiah masih terbuka. Hal ini akan ditentukan dengan indeks dolar AS.
"Kami melihat memang indeks dolar yang tempo hari pernah di atas 109 dalam dua hari ini melemah ke 108. Kami akan cermati ke depan ini akan sangat tergantung dari arah kebijakan dari pemerintah AS dan suku bunga FFR. Kami akan terus jaga stabilitas dari nilai tukar," pungkasnya.