Benteng Raksasa Misterius Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Pegunungan Kaukasus - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Benteng Raksasa Misterius Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Pegunungan Kaukasus
Jan 11th 2025, 18:06, by Habib Allbi Ferdian, kumparanSAINS

Dmanisis Gora dilindungi oleh dua lapisan benteng.  Foto: Antiquity/Nathaniel Erb-Satullo
Dmanisis Gora dilindungi oleh dua lapisan benteng. Foto: Antiquity/Nathaniel Erb-Satullo

Benteng raksasa dari Zaman Perunggu ditemukan di pegunungan Kaukasus, Georgia. Belum diketahui apa fungsi dari benteng raksasa yang dibangun di persimpangan antara Eropa dan Asia tersebut.

Dikenal sebagai Dmanisis Gora, pemukiman dengan benteng raksasa ini telah mengalahkan seluruh benteng yang pernah ditemukan di situs. Hanya sedikit petunjuk yang arkeolog temukan sehingga sulit untuk menentukan siapa yang menempati pemukiman ini.

Dmanisis Gora adalah satu dari banyak pemukiman benteng yang ditemukan di Kaukasus Selatan antara milenium kedua dan pertama SM, berusia sekitar 3.000 tahun. Benteng pertama ditemukan pada 2018, dan setahun kemudian, peneliti menemukan sisa-sisa tembok benteng kedua yang mengelilingi bagian dalam, sehingga memperluas ukuran pemukiman tersebut.

Saking besarnya, seluruh lanskap Dmanisis Gora hanya bisa diungkap menggunakan drone. Para peneliti mengambil total 11.000 foto udara situs Dmanisis Gora. Foto-foto itu mereka gabungkan sehingga menghasilkan gambaran benteng yang lengkap.

"Hasil survei ini menunjukkan bahwa lokasi tersebut 40 kali lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, termasuk pemukiman besar yang dilindungi oleh tembong benteng sepanjang 1 kilometer," papar Dr. Nathaniel Erb-Satullo, penulis utama studi, dikutip dari IFL Science.

"Kumpulan data ini memungkinkan kami untuk mengidentifikasi fitur fotografi yang detail dan membuat peta yang akurat dari semua benteng, kuburan, lapangan, dan bangunan baut lainnya di dalam pemukiman luar."

Foto yang menunjukkan tembok benteng luar. Foto: Antiquity/Nathaniel Erb-Satullo
Foto yang menunjukkan tembok benteng luar. Foto: Antiquity/Nathaniel Erb-Satullo

Studi yang terbit di jurnal Antiquity mengungkapkan, dinding benteng bagian dalam dan luar tampaknya sebagai satu sistem pertahanan yang saling menopang. Artinya, kedua benteng berfungsi sebagai satu sistem penghalang dan pelindung yang kuat.

Keduanya dibangun dengan gaya yang sama, menggunakan batu-batu kasar yang disusun tanpa menggunakan mortar, menjadi dinding setelah sekitar 2 meter.

Temuan ini menunjukkan kedua benteng dibangun pada waktu yang sama, dan menandakan pemukiman bagian dalam dan luar merupakan bagian dari satu situs besar.

"Jika pendudukan benteng bagian dalam dan permukiman bagian luar hampir sezaman, seperti yang kami sarankan, permukiman ini akan menjadi salah satu permukiman terbesar yang diketahui di Kaukasus Selatan pada Zaman Perunggu dan Zaman Besi Akhir," tulis para peneliti.

Namun yang bikin bingung, pemukiman di sana nyaris tidak memiliki artefak arkeologi. Artinya, permukiman ini kemungkinan dihuni oleh banyak orang dan ditinggalkan tak lama setelah didirikan.

Peneliti juga menduga, benteng hanya digunakan di musim-musim tertentu, berpotensi sebagai tempat persinggahan para penggembala selama musim semi dan musim gugur. Kendati sampai saat ini alasan pasti di balik pembangunan situs arkeologi tersebut masih menjadi misteri.

"Studi lebih lanjut akan mulai memberikan wawasan berbagai bidang seperti kepadatan dan intensitas populasi, pergerakan ternak, dan praktik pertanian," papar Erb-Satullo.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url