Jan 1st 2025, 14:28, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Wamenlu Anis Matta mengakui adanya komunikasi antara Pemerintah RI dengan penguasa baru Suriah. Setelah Bashar Al-Assad tumbang, Suriah dipimpin pemerintahan transisi.
Menurut Anis Matta Pemerintah RI masih menunggu dan memantau kondisi negara di Timur Tengah itu sebelum memberikan pengakuan.
"Jadi sekarang yang kita lakukan ini baru yang kita sebut dengan semacam positive engagement," kata Anis Matta pada podcast DipTalk yang tayang di YouTube kumparan.
"Kita pemerintah Indonesia sendiri masih sekarang tahapannya kita terus berhubungan dengan pemerintah Suriah. Sampai saat ini belum ada keputusan apa-apa yang kita ambil. Kita masih nunggu tapi secara positif kita berinteraksi dengan mereka," sambung dia.
Pemerintah transisi Suriah berisi kelompok oposisi dan pemberontak Suriah saat rezim Assad berkuasa. Media-media Barat dan Timur Tengah melaporkan pemimpin kelompok HTS yang menumbangkan Assad, Ahmed al-Sharaa, sebagai pimpinan de facto pemerintahan transisi.
Adapun Anis Matta mengakui bahwa negara-negara dunia menunjukkan isyarat memberi pengakuan terhadap pemerintahan baru Suriah. Amerika Serikat dan Inggris mengakui telah menjalin komunikasi dengan penguasa baru Suriah itu.
"Ada indikator bahwa dunia internasional kelihatan akan menerima Suriah sepanjang indikator-indikatornya diikuti, dia melakukan transisi menuju sistem demokrasi. Yang kedua dia melibatkan seluruh kekuatan yang ada dalam masyarakat Suriah. Kemudian segera melakukan pemilihan umumnya," ucap Anis Matta.
"Saya kira proses ini sekarang sedang berjalan. Dan dunia internasional sekarang ini mengamati secara intensif proses ini. Tapi kelihatan ada kesediaan dari masyarakat internasional untuk menerima Suriah kembali dalam dunia internasional," tegas dia.