Dec 10th 2024, 04:49, by Berita Terkini, Berita Terkini
Ilustrasi Sejarah Hari HAM Sedunia. Sumber: Unsplash/Albert Stoynov
Sejarah Hari HAM Sedunia berawal dari kekejaman Perang Dunia ke II tahun 1939-1945. Hal ini dilakukan dengan tujuan mencegah supaya kekejaman yang terjadi pada oerang dunia II tidak terulang kembali.
Hari HAM Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Desember. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperingatinya, salah satunya dengan membagikan ucapan tentang HAM.
Sejarah Hari HAM Sedunia
Ilustrasi Sejarah Hari HAM Sedunia. Sumber: Unsplash/Albert Stoynov
Berikut adalah sejarah Hari HAM Sedunia berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan: Upaya Pembentukan Karakter dan Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda, A. Alfiani Damayanti S.Pd., M.Pd (2024:72).
Sejarah HAM bermula dari negara Eropa melalui kristalisasi pemikiran seseorang filsuf Inggris dalam adab ke-17 bernama John Locke. la menyatakan adanya hak kodrati (natural rights) yang melekat dalam setiap diri manusia, yakni hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik.
Sejarah perkembangan HAM juga ditandai dengan adanya 3 insiden krusial yakni Magna Charta, Revolusi Amerika, dan Revolusi Prancis. Sistem pemikiran HAM disuarakan secara internasional ke semua global buat memperjuangkan HAM supaya diakui, dihormati, dilindungi, dan ditegakan demi harga diri.
Pada Januari 1947, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membangun komisi HAM yang sidangnya dimulai di bawah pimpinan Ny. Eleanor Roosevelt. Dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 10 Desember 1948 sidang umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris, mendapat hasil baik atas kerja panitia tersebut.
Hasilnya berupa Universal Declaration Of Human Rights atau Pernyataan Sedunia mengenai Hak-Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal.
Dari 58 Negara yang terwakil pada sidang generik tersebut, 48 negara menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, & dua negara lainnya absen. Lalu setiap tanggal 10 Desember diperingati menjadi hari Hak Asasi Manusia.
Hak Asasi Manusia di negara Indonesia bersumber dan bermuara dalam Pancasila. Artinya Hak Asasi Manusia menerima agunan bertenaga berdasarkan falsafah bangsa, yakni Pancasila.
Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi bukan berarti melaksanakan dengan penuh kebebasan, melainkan wajib memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung pada etos bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya memang tidak terdapat hak yang bisa dilaksanakan secara absolut tanpa memperhatikan hak orang lain. Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia menjadi hak yang secara kodrati sudah ada dan tidak pernah terpisah berdasarkan mamusia yang wajib dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, kecerdasan dan keadilan.
Jenis HAM versi PBB
Ilustrasi Sejarah Hari HAM Sedunia. Sumber: Unsplash/Markus Spiske
Inilah jenis-jenis HAM versi PBB yang dapat diketahui berdasarkan laman uici.ac.id.
Kebebasan dan kesetaraan
HAM untuk semua
Hak atas hidup, keamanan dan kebebasan
Hak untuk bebas dari perbudakan
Hak untuk bebas dari tindak penyiksaan
Hak atas kesetaraan di mata hukum
Hak akses terhadap hukum
Hak mendapat pendampingan hukum
Hak dari penahanan yang tidak sesuai dengan hukum
Hak diadili secara adil dan terbuka
Tidak bersalah hingga terbukti bersalah
Hak atas privasi
Bebas berpindah tempat
Berhak mendapatkan perlindungan
Hak atas kewarganegaraan
HAM tidak bisa dihilangkan dan diganggu-gugat
Tanggung jawab terhadap masyarakat tempatnya berada
Tatanan sosial dan internasional
Hak menikmati kebudayaan dan menciptakan karya
Hak mendapatkan Pendidikan
Hak jaminan kesehatan
Hak istirahat
Berhak atas pekerjaan dan mendirikan serikat pekerja