Dec 10th 2024, 17:59, by Reza Aditya Ramadhan, kumparanNEWS
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara Penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan buku alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2025 serta peluncuran katalog elektronik versi 6. Foto: Zamachsyari/kumparan
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya terhadap sektor pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025.
Hal ini disampaikan saat penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12).
"Alokasi yang terbesar dalam APBN kita adalah pendidikan. Kalau tidak salah ini adalah alokasi terbesar dalam sejarah kita," kata Prabowo.
Ia menjelaskan, prioritas ini menempatkan Indonesia berbeda dari banyak negara lain, seperti Amerika Serikat dan India, yang mengalokasikan anggaran terbesar mereka untuk sektor pertahanan. Menurut Prabowo, pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan.
"Kita yakin melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan. Inilah jalan keluar sesungguhnya dari kemiskinan," ucap dia.
Prabowo menambahkan bahwa perlindungan sosial seperti bantuan dan subsidi tetap penting sebagai langkah sementara untuk mendukung ekonomi.
Namun, ia menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah solusi jangka panjang untuk mencapai kebangkitan ekonomi melalui program hilirisasi.
"Tapi di ujung pendidikan dan kesehatan yang akan membawa kita keluar dari kemiskinan," ujar Prabowo.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mendukung prioritas pembangunan seperti yang disampaikan presiden, yaitu swasembada pangan, energi, pelaksanaan program makan siang gratis, pendidikan dan kesehatan.
"Serta pelaksanaan perlindungan sosial yang makin tepat sasaran. Untuk itu, dengan belanja Rp2.701,4 triliun, belanja pendidikan mencapai Rp724,3 triliun. Ini adalah belanja tertinggi fungsi pendidikan di APBN kita," ujar Sri Mulyani.