Konflik agraria menjadi salah satu sub tema dalam debat pamungkas Pilgub Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11) malam. Pertanyaan yang muncul dari panelis yakni soal masih banyaknya konflik agraria di Jakarta, salah satunya di Kepulauan Seribu, sehingga ditanyakan apa langkah konkret para calon untuk mengatasinya.
Jawaban pertama disampaikan oleh calon wakil gubernur nomor urut 01 Suswono. Dia menyatakan, setiap kebijakan harus mengedepankan aspek keadilan, kepentingan umum, objektivitas berdasarkan scientific, kemudian dibuatlah aturan.
"Konflik yang terjadi biasanya karena faktor aspek ketidakadilan, oleh karena itu kami akan dahulukan itu, tentu bangun dialog agar ada titik temu akan bisa diselesaikan ada win-win solution," kata Suswono.
Menurutnya, masih banyak warga Jakarta yang belum terpenuhi haknya terhadap hunian sehat dan berkualitas. Untuk itu, jika terpilih menjadi pemimpin Jakarta, ia akan mendorong warga agar dapat hunian murah, terjangkau, dengan cara membangun bangunan vertikal yang terintegrasi dengan pusat perekonomian dan transportasi publik.
"Demikian juga lingkungan hunian yang aman, penguatan pelayanan yang bebas dari berbagai ancaman," ujarnya.
Bahkan, ia juga akan memberikan kemudahan melalui BUMD untuk membangun hunian. Namun dengan catatan pola kerja BUMD tidak mengambil untung sehingga bisa memaksimalkan pelayanan dan akses kepada masyarakat.
Setelah memaparkan hal tersebut, giliran calon wakil gubernur nomor urut 03 Rano Karno memberikan respons. Dalam pemaparannya, dia menegaskan soal penataan kampung kumuh.
"Setiap konflik harus diselesaikan, untuk itulah negara harus hadir bersama rakyat. Dia menjadi mediator agar masalah itu bisa selesai. Prinsipnya penataan kampung kumuh, yang dihilangkan kumuhnya, bukan kampungnya. Itu harus dikasih pengertian," kata dia.
Dia menyebut, penataan kampung harus partisipatif bersama warga. Kemudian tidak boleh menjauhkan warga dari mata pencahariannya. Lalu, dia akan meningkatkan keamanan lingkungan dengan penambahan CCTV di setiap RT/RW dan internet gratis.
"Karena kami berkeyakinan di saat kumuh hilang insyaallah ekonomi akan naik dan kami akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk kampung program Pancatara dari PKM PM IPB itu salah satunya," ujarnya.
Merespons itu, Suswono melanjutkan penjelasannya soal konflik agraria. Dia menegaskan, di eranya nanti jika terpilih, tidak akan ada penggusuran di Jakarta.
"Maka tadi saya kedepankan aspek keadilan inilah yang akan kami dahulukan, dan pastikan bahwa calon gubernur nomor urut 01 tidak lagi ada penggusuran bagi warga, yang ada adalah memindahkan dulu ke tempat hunian baru yang layak baru kemudian ruang-ruang yang kumuh akan kita jadikan ruang terbuka hijau," kata dia.
"Sehingga akan banyak taman-teman yang menjadikan warga Jakarta bisa menikmati taman-taman tersebut dengan nyaman. Dengan hunian baru yang terjangkau dengan kami akan membangun hunian terpadu terjangkau sebanyak 1 juta unit. Itu yang kami tekadkan untuk rakyat Jakarta ke depan," pungkasnya.