Nov 2nd 2024, 21:31, by Sinta Yuliana, Lampung Geh
Lampung Geh, Bandar Lampung - Sarwono Sutikno menjadi guru besar pertama Institut Teknologi Sumatera (Itera) bidang keamanan siber dan komputasi pervasif, Sabtu (2/11).
Dalam pidatonya, Sarwono menyampaikan orasi tentang risiko positif dan risiko negatif keamanan perangkat. Ia mengatakan, salah satu transformasi paling penting dalam teknologi dan keamanan yakni perangkat Komputasi Pervasif.
Menurutnya, diera digital yang terus berkembang, perangkat komputasi pervasif telah menerobos batas-batas konvensional, menghubungkan dan mengotomatisasi segala aspek kehidupan.
"Dari smart home devices hingga sistem manajemen kota pintar, teknologi ini telah membuka jalan bagi kemajuan yang luar biasa namun juga risiko dan tantangan baru dalam keamanan siber," katanya.
Sarwono melanjutkan, agar keamanan dan keandalan perangkat tetap terjamin, standar internasional seperti ISO/IEC 15408 sangat penting untuk diterapkan.
"Standar ini membantu kita menetapkan dasar yang kuat dalam membahas dan mengintegrasikan kriteria evaluasi keamanan dalam komputasi pervasif, memastikan bahwa setiap implementasi teknologi tidak hanya inovatif tetapi juga aman," ucapnya.
Selain itu, ISO/IEC 30141 dan ISO/IEC 25010 juga diterapkan untuk memastikan kualitas sistem IoT dan perangkat lunak dalam komputasi pervasif.
Dalam orasinya, Sarwono juga menyoroti peluang komputasi pervasif untuk mendorong inovasi di berbagai sektor dari bidang pertanian, teknologi IoT dan AI memungkinkan pemantauan lingkungan secara real-time.
"Dengan standar seperti ISO/IEC 22989 dan ISO/IEC 25010, kualitas teknologi di sektor-sektor ini dapat terus terjaga," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan status guru besar memungkinkan masa bakti akademik hingga usia 70 tahun, sebagai penghargaan atas peran penting para tenaga pendidik.
"Sarwono Sutikno merupakan guru besar pertama Itera, kami berharap dapat terus mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, khususnya dalam bidang keamanan siber yang krusial di era digital ini," pungkasnya. (Yul/Put)