Nov 23rd 2024, 12:00, by Azalia Amadea, kumparanFOOD
Kelangkaan tepung hingga bahan bakar di Gaza untuk keperluan operasional sejumlah toko roti, mengalami kesulitan. Padahal, toko roti ini mampu melayani ribuan warga Palestina yang kelaparan.
Mengutip Antara, hal ini disampaikan oleh badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (20/11). Badan kemanusiaan PBB mengungkapkan bahwa peningkatan tajam dalam jumlah rumah tangga yang mengalami kelaparan parah terjadi di jalur Gaza bagian tengah dan selatan.
Peringatan ini disampaikan oleh kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN OCHA), seiring sebagian wilayah di Gaza utara menghadapi risiko kelaparan yang semakin besar.
Program Pangan Dunia (WFP) turut menyampaikan, hanya tujuh dari 19 toko roti yang didukung oleh mitra kemanusiaan PBB di Gaza yang masih beroperasi; yakni dua toko di Deir al Balah, satu di Khan Younis, dan empat di Gaza City.
Sementara itu, tujuh toko roti yang didukung PBB di Rafah dan Kegubernuran Gaza Utara, tetap ditutup akibat konflik.
"Tiga toko di Deir al Balah dan Khan Younis yang masih beroperasi didukung oleh mitra-mitra kami," kata OCHA.
Meski mengalami kelangkaan bahan baku, toko-toko ini masih beroperasi penuh guna memenuhi permintaan yang sangat tinggi. Padahal, bahan seperti tepung yang mereka miliki sekarang sangat terbatas dan hanya akan cukup sampai akhir pekan.
OCHA menambahkan, beberapa toko lainnya di daerah yang sama, pekan ini juga terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya akibat kelangkaan tepung.
"Empat toko yang kami sebutkan di Gaza City terpaksa mengurangi kapasitasnya hingga 50 persen sejak Selasa (19/11) karena berkurangnya pasokan bahan bakar," kata OCHA dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, terungkap bahwa kelangkaan bahan terjadi karena adanya keterlambatan pengiriman bahan bakar akibat tantangan keselamatan dan keamanan berkelanjutan yang berkaitan dengan akses pasokan yang masuk ke Gaza melalui perlintasan Kerem Shalom.
Selain kelangkaan bahan yang mengakibatkan sejumlah toko roti tutup, di jalur Gaza para pengungsi juga masih kekurangan pasokan baranng kesehatan, tenaga ahli, fasilitas medis, tenda, lampu, kasur, dan masih banyak lagi.
Mitra badan kemanusiaan PBB saat ini turut menyediakan lebih dari 1,6 juta liter air minum kemasan, dan lebih dari 42 juta liter air via truk, menurut OCHA.
"Kami juga telah mengirimkan sekitar 600.000 liter bahan bakar guna mendukung operasi pemompaan air di fasilitas-fasilitas utama," papar badan PBB itu.