Mengurangi emisi karbon menjadi salah satu langkah yang kini dijalankan PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP. Perusahaan tersebut sudah menghadirkan solusi dan produk tepat guna yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan hidup untuk mengurangi jejak karbon.
Produk ramah lingkungan sudah diaplikasikan ke proyek infrastruktur yang disuplai WSBP, seperti di Jalan Tol Kataraja, Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo, Jaringan Irigasi Salamdarma, hingga Perumahan Savasa.
"Ini (mengurangi emisi) memang isu besar di dunia saat ini. Jadi WSBP juga aktif menjalankan program tersebut sehingga kita punya green product dan green materials," kata Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, saat memberikan materi di kelas WICARA WSBP, Senin (28/10).
Green product WSBP di antaranya Spun Pile, Sprigwp, Sloof, dan Modular yang memang dirancang untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Fandy menjelaskan ada 3 prinsip utama dalam pengembangan green product WSBP yaitu memiliki durability yang panjang sehingga meminimalisir perbaikan akibat kerusakan atau penggantian, waktu pengerjaan lebih singkat sehingga menurunkan penggunaan bahan bakar, dan minim limbah atau dapat memanfaatkan limbah untuk digunakan kembali menjadi produk.
Green materials juga sudah diimplementasikan WSBP seperti Mortar Foam yang digunakan di proyek Fly Over Sekip dan Fly Ash yang digunakan di proyek Dinding Saluran Irigasi Indramayu.
"Ke depannya WSBP akan mengembangkan produk-produk baru yang berorientasi lingkungan dengan dua prinsip yaitu produk harus hijau dan material harus hijau," ujar Fandy.
Selain produk dan operasional hijau, upaya mengurangi emisi karbon juga dilakukan setelah produksi dan penjualan. Fandy mengatakan pihaknya berupaya melakukan penghijauan lewat penanaman pohon trembesi.
"Program penghijauan dengan penanaman pohon trembesi. Jadi 10 spun pile kami jual, kami kirim ke pelanggan, ini kami akan menanam 1 pohon trembesi," ungkap Fandy.
Fandy mengungkapkan alasan mengapa WSBP memilih pohon trembesi. Menurutnya, pohon trembesi atau samanea saman selama ini dikenal sebagai pohon hujan yang dapat memberikan keteduhan karena bentuknya.
"Pohon ini mampu menyerap hingga 28,5 ton CO2 per tahun dan tergolong penyimpan karbon yang baik," terang Fandy.
Program penanaman pohon trembesi menjadi pengawal kegiatan reforestation yang nantinya akan dilakukan secara berkelanjutan oleh WSBP di setiap bulan. Per Oktober 2024, WSBP telah menanam lebih dari 1.600 pohon dari penjualan spun pile bulan Agustus dan September 2024.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Lewat Program Tanggung Jawab Sosial
WSBP sudah mempunyai berbagai program untuk tanggung jawab sosial yang berorientasi pada Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, ada Reforestation sebagai upaya mengurangi jejak karbon WSBP dalam mencegah perubahan iklim ekstrem.
Kedua, Pemerataan Infrastruktur yang bertujuan meningkatkan akses dan quality of life masyarakat. Ketiga, Clean Water for All ataumemberikan akses air bersih bagi masyarakat dan menjaga kelestarian ekosistem perairan.
Keempat, Belajar Beton sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pendidikan yang lebih berkualitas. Kelima, program Kita Kuat, Indonesia Hebat, untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dengan pemberdayaan berbagai lapisan masyarakat. Keenam, Girls on Site yang diharapkan bisa menginspirasi perempuan untuk berkontribusi dalam sektor pendidikan, masyarakat, dan ekonomi.
"WSBP berharap dapat menginspirasi stakeholder untuk dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan," tutur Fandy.