Oct 10th 2024, 17:30, by Berita Terkini, Berita Terkini
Setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Dengan adanya peringatan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan jiwa atau mental.
Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir, isu tentang kesehatan mental menjadi salah satu di dunia. Bahkan, menurut survei I-NAMHS 1 dari 3 remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan jiwa. Sehingga, sangatlah penting penanganan tentang kesehatan jiwa.
Tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
Dikutip dari laman wfmh.global, tahun 2024 perintangan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024 mengangkat tema It is Time to Prioritize Mental Health in the Workplace yang diartikan sebagai saatnya memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja.
Tema ini dipilih oleh WFMH dalam menggarisbawahi pentingnya kesehatan mental dalam lingkungan profesional. Kampanye ini didedikasikan untuk mengadvokasi kesehatan mental di tempat kerja.
Tujuanya adalah untuk melibatkan masyarakat dunia, terutama karyawan, pengusaha, organisasi, dan pemangku kepentingan dalam advokasi kelompok bawah untuk mempromosikan kesejahteraan mental di tempat kerja.
WFMH bertujuan untuk menyoroti peran penting kesehatan mental dalam lingkungan profesional, mengadvokasi tempat kerja di mana kesehatan mental diprioritaskan, dilindungi, dan dipromosikan.
Melalui berbagai acara global dan inisiatif digital, tema ini bertujuan menampilkan beragam ekspresi kreatif dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dalam lingkungan profesional.
Sejarah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pertama kali diprakarsai oleh World Federation mental Health (WFMH) pada tahun 1992 yang dipimpin oleh sekjen pada waktu tersebut yakni Richard Hunter.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang agenda kesehatan mental yang penting untuk mengambil tindakan dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Kampanye ini dimulai dari siaran TV selama dua jam di seluruh dunia setelah tiga tahun peresmiannya. Siaran tersebut berisi tentang pesan secara visual untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Melanjutkan momentum tersebut, WFMH mengorganisir berbagai acara lain di kalangan departemen pemerintah, organisasi, dan masyarakat sipil.
Bahkan, pada tahun 1995, Pan American Health Organization (PAHO) memfasilitasi materi kesehatan mental dari WFMH untuk diterjemahkan dalam bahasa Prancis, Spanyol, Rusia, Hindi, Cina, Jepang dan Arab.
Dengan begitu, masyarakat dapat memahami pentingya menjaga kesehatan mental dan mengaitkannya dengan Hak Asasi Manusia.
Demikianlah penjelasan singkat tentang tema dan sejarah Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Dengan adanya kampanye ini, diharapkan untuk masyarakat memahami pentingnya menjaga kesehatan jiwa atau mental agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.(MZM)