Oct 25th 2024, 08:43, by Kevin S Kurnianto, kumparanSAINS
Teleskop radio Parkes milik Australia mengamati langit ke arah bintang Proxima Centauri untuk mempelajari suar bintang pada 2019. Tahun berikutnya, seorang pekerja magang Breakthrough Listen Project di Universitas Oxford, menemukan sinyal yang tak biasa dalam data tersebut dan bertahan selama beberapa jam.
Setelah ditelusuri, ternyata itu adalah sinyal pita sempit (narrow band) pada 982 MHz. Sinyal ini beda karena tak berasal oleh sumber dari alam. Sinyal ini mereka namai BLC-1.
"Peristiwa tersebut tidak berada dalam rentang frekuensi gangguan frekuensi radio (RFI) lokal, dan memiliki banyak karakteristik yang konsisten dengan pemancar dugaan yang terletak di sistem bintang lain," catat para ahli dalam makalah pertama penyelidikan sinyal tersebut dilansir IFL Science.
Sinyal ini memicu minat para untuk menyelidiki lebih lanjut. Harapannya adalah itu bersumber dari kehidupan luar Bumi, alias dari alien.
Dr. Andrew Siemion dari Breakthrough Listen, menjelaskan bahwa sinyal tersebut "tidak diragukan lagi merupakan salah satu sinyal paling menarik yang pernah kita lihat hingga saat ini."
Awalnya, Siemion dan peneliti lain sempat ragu. Berdasarkan analisis lebih lanjut dari tim, mereka menyimpulkan bahwa sinyal itu bisa saja tercipta berkat oleh campur tangan lokal terhadap data.
"Kami menemukan bahwa BLC-1 bukanlah tanda teknologi luar angkasa, melainkan produk intermodulasi yang bergerak secara elektronik dari pengganggu lokal yang berubah seiring waktu yang selaras dengan irama pengamatan," satu tim menjelaskan dalam makalah kedua.
"Kami menemukan lusinan contoh interferensi radio dengan morfologi yang mirip dengan blc1 pada frekuensi yang terkait secara harmonis dengan osilator jam umum."
Kemungkinan itu adalah tanda teknologi, hanya saja berasal dari manusia. "Sangat tidak mungkin itu benar-benar berasal dari pemancar di Proxima Centauri," imbuh Siemion saat itu.
Apakah penelusuran selesai sampai di situ? Tentu tidak. Beberapa tim masih menyelidiki sinyal tersebut, dengan minat khusus pada BLC-1.
"Analisis ekstensif selanjutnya menghasilkan kesimpulan bahwa BLC-1 kemungkinan besar berasal dari interferensi frekuensi radio terestrial."
"Tim Listen terus mengamati banyak bintang terdekat, termasuk Proxima Centauri, dengan berbagai fasilitas. Namun sampai saat ini, belum ada deteksi ulang atau perkembangan lain berkenaan dengan BLC-1 yang mengubah kesimpulan dalam publikasi kami tahun 2021," kata Siemion.