Jangan Disamakan, Ini Perbedaan Sedih dan Depresi - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Jangan Disamakan, Ini Perbedaan Sedih dan Depresi
Oct 8th 2024, 14:30, by Judith Aura, kumparanWOMAN

Ilustrasi Depresi. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi Depresi. Foto: Shutter Stock

Ladies, tahukah kamu bahwa depresi dan merasa sedih itu berbeda? Kamu mungkin pernah mendengar ucapan seperti, "Saya merasa depresi sekali," untuk mendeskripsikan perasaan sedih yang tengah dialami. Namun, kedua hal tersebut berbeda dan tidak bisa disamakan, lho.

Dalam kamus bahasa Inggris Cambridge Dictionary, kata "depressed" atau "merasa depresi" didefinisikan sebagai perasaan tidak bahagia dan tanpa harapan. Namun, sebenarnya, depresi bukanlah sebuah perasaan, melainkan gangguan mental.

Hal ini juga terungkap dari definisi "depresi" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI menjelaskan bahwa depresi adalah gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot, seperti muram, sedih, hingga perasaan tertekan.

Menurut Healthline, membedakan rasa sedih dan depresi sebetulnya sangat penting. Sebab, dengan mengetahui perbedaannya, kamu bisa mencari solusi terbaik untuk mengatasinya. Simak penjelasan yang telah kumparanWOMAN rangkum dari berbagai sumber berikut ini, Ladies.

Mengenal perasaan sedih

Ilustrasi perempuan mendengarkan lagu sedih saat patah hati. Foto: Dean Drobot/Shutterstock
Ilustrasi perempuan mendengarkan lagu sedih saat patah hati. Foto: Dean Drobot/Shutterstock

Dikutip dari Medical News Today, sedih adalah perasaan normal yang dialami manusia secara alamiah. Rasa pilu dalam hati biasanya terjadi ketika seseorang mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, seperti kegagalan, kehilangan orang yang dicintai, putus cinta, hingga kehilangan pekerjaan.

Perasaan ini biasanya membuat seseorang merasa lara, mengurangi semangat, dan merusak suasana hatinya. Sebagai cara untuk meredakan kesedihan, seseorang biasanya melampiaskannya dengan menangis, mengeluh, marah, atau melakukan kegiatan yang bisa menjadi pengalihan.

Acap kali, rasa sedih terjadi akibat pemicu tertentu. Lama kelamaan, rasa sedih akan hilang dengan sendirinya usai orang tersebut meluapkan emosinya.

Mengenal depresi

Ilustrasi perempuan depresi. Foto: DimaBerlin/Shutterstock
Ilustrasi perempuan depresi. Foto: DimaBerlin/Shutterstock

Jika sedih adalah perasaan, maka bagaimana dengan depresi? Dilansir Medical News Today, depresi adalah gangguan mental yang sangat berdampak pada kehidupan seseorang. Depresi bisa terjadi pada siapa pun dan di usia berapa pun.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, data mutakhir menunjukkan bahwa 6,1 persen penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas mengalami depresi. Sementara itu, WHO mengungkap, 280 juta orang menderita depresi secara global.

WHO mengatakan, depresi adalah hasil dari interaksi kompleks berbagai faktor, seperti faktor sosial, biologis, dan psikis. Orang-orang yang pernah mengalami kejadian berat dan traumatis dalam hidup cenderung lebih berisiko menderita depresi.

Salah satu gejala depresi yang dialami adalah kesedihan yang berkepanjangan. Selain itu, seseorang dengan depresi sering kali merasa kosong, kehilangan harapan, kehilangan ketertarikan dalam menjalani hobi, dan kehilangan motivasi.

Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Ilustrasi depresi. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Menurut sejumlah studi, depresi juga bisa berdampak pada fisik seseorang. Studi yang terbit di jurnal The Journal of Clinical Psychiatry mengungkap, gejala fisik itu berupa nyeri sendi kronis, nyeri di lengan dan kaki, sakit punggung, masalah pencernaan, kelelahan, gangguan tidur, gangguan aktivitas psikomotor, hingga perubahan nafsu makan. Pada kasus-kasus tertentu, depresi bisa berujung pada bunuh diri.

Depresi harus didiagnosis oleh ahli seperti psikiater, tak bisa sendiri. Menurut Co-Director di Center for Behavioral Health Johns Hopkins All Children's Hospital, Jennifer Katzenstein, Ph.D., diagnosis mandiri atau self-diagnose berpotensi mengarah pada persepsi yang salah soal kesehatan mental seseorang. Ini menyebabkan stres dan kecemasan. Selain itu, ini juga bisa menyebabkan keterlambatan penanganan dari ahli dan berpotensi memperburuk kondisi mental orang tersebut.

Namun, kamu bisa mencatat gejala-gejala yang kamu rasakan untuk dikonsultasikan ke ahli profesional. Dilansir Medical Health News, salah satu gejala yang harus diwaspadai adalah rasa sedih berkepanjangan yang diikuti dengan rasa kehilangan harapan.

Membedakan sedih dan depresi

Ilustrasi perempuan sedih susah move on. Foto: Shutterstock
Ilustrasi perempuan sedih susah move on. Foto: Shutterstock

Jadi, bagaimana membedakan rasa sedih dan depresi? Sederhananya, sedih adalah perasaan sementara yang dirasakan akibat pemicu tertentu, sementara depresi adalah gangguan mental yang harus segera ditangani oleh ahlinya.

Namun, rasa sedih dan depresi memang berkaitan. Sebab, kesedihan yang berkepanjangan merupakan salah satu gejala dari depresi.

Jika kamu merasa memiliki gejala depresi yang sudah mengganggu kualitas hidupmu, segeralah mencari bantuan profesional. Kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat atas kondisimu.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url