Sep 3rd 2024, 14:18, by Thomas Bosco Pandapotan, kumparanNEWS
Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Kedatangan Paus Fransiskus membuka kenangan akan Paus Yohanes Paulus II yang pernah ke Indonesia pada 1989.
Kala itu, 12 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II menginjakkan kaki di Kampus Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Kampus Atma Jaya mengundang Paus untuk menghadiri pertemuan dengan cendekiawan Katolik.
Head of Corporate Communication Unika Atma Jaya, Fransisca Vena Apriliana bercerita. Saat itu Paus datang disambut oleh Rektor Evi Mariana Setia Dharma.
"Agenda Paus ke Atma Jaya saat itu adalah untuk pertemuan khusus dengan kaum awam dan cendekiawan Katolik," ujar Vena saat dijumpai kumparan di area kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, Selasa (3/9).
Paus disebutkan duduk di sebuah kursi yang disebutkan terbuat dari kayu jati dalam pertemuan tersebut. Dalam acara itu Paus juga ikut meresmikan salah satu gedung kampus yang dinamai menggunakan nama kecil sang Paus.
Dia juga kemudian memberkati Gua Maria milik kampus yang bernama Gua Maria Immacullata.
"Lalu kemudian sempat yang meresmikan gedung kampus ini. Yang gedung ini ya, yang Karol Wojtyla tadi saya bilang. Dan itu nama Karol Wojtyla adalah nama kecil dari si Paus Yohanes Paulus II. Gitu. Kemudian sempat memberikan berkat lewat itu di Gua Maria. Di Gua Maria kita itu beliau memberikan berkat juga di situ," terang Vena.
Berkat kunjungan bersejarah itu, kini Atma Jaya menahbiskan kursi yang diduduki oleh Paus Yohanes Paulus II itu sebagai sebuah relik. Kursi itu kini disimpan di dalam sebuah tempat berkaca yang ada di Kapel Kampus yang berada di lantai 13.
Berdasarkan pandangan mata kumparan di lokasi, kursi itu memiliki ukiran elegan di bagian sandarannya. Warnanya hanya terdiri dari satu warna, yakni cokelat.
Di dalam ruang kaca tempat kursi itu, terlihat juga foto Paus yang kala itu mendudukinya beserta patung kecil sang Paus dengan tulisan motonya yang menjadi latar tampilan relik itu.
Kursi itu kini dirawat oleh bagian pastoral kampus. Dari sejumlah benda yang disentuh oleh Paus kala itu, hanya kursi yang dijadikan relik oleh Unika Atma Jaya.
Di Atma Jaya sendiri hiruk pikuk menyambut kedatangan Paus yang ketiga kalinya sudah terasa. Berbagai spanduk besar berisi ucapan selama datang sudah bertebaran di gedung-gedung kampus. Terutama bagian yang terlihat langsung dari Jalan Sudirman-Thamrin.
Bendera Merah Putih pun terlihat bersandingan dengan Bendera Putih Kuning Vatikan di area muka kampus. Meski tak lagi masuk ke dalam lokasi yang akan dikunjungi Paus kali ini, Unika Atma Jaya tetap mendukung dan berperan aktif dalam kelancaran dan kesuksesan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia.
"Karena kita mendapatkan kuota untuk mahasiswa kita sendiri ada sekitar 500 mahasiswa yang mengikuti misa di GBK. Lalu kemudian ada sekitar 100 orangan dari karyawan dan pimpinan juga yang akan ikut. Jadi total akan ada 600, kurang lebih ada 600 orang yang ikut misa di GBK. Lalu kita kurang lebih ada 100 mahasiswa yang menjadi relawan bertugas di misa GBK. Karena kita juga kecipratan untuk memberikan fasilitas teman-teman relawan lain dari Bandung dan dari Jogja menginap di sini," tutur Vena.