Sep 30th 2024, 09:00, by Adelia Sufri, kumparanWOMAN
Perut kram dan emosi yang tidak stabil adalah tanda-tanda haid yang umumnya dialami setiap perempuan. Namun, tak sedikit pula yang mengalami gejala berat badan naik saat haid.
Dijelaskan dalam laman Healthline, penambahan berat badan sebanyak 1-2,5 kg saat haid adalah hal yang normal. Kamu tidak perlu khawatir karena gejala ini akan hilang setelah masa menstruasi selesai.
Sama seperti gejala haid lainnya, kenaikan berat badan juga berkaitan dengan perubahan hormon. Pertanyaannya, bagaimana cara hormon memengaruhi berat badan perempuan saat haid? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini, Ladies!
Penyebab Berat Badan Naik Saat Haid
Dikutip dari Medical News Today, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita berfluktuasi selama siklus menstruasi. Hal ini memicu terjadinya dua kondisi yang berkaitan dengan kenaikan berat badan saat haid. Apa saja?
1. Perubahan Nafsu Makan
Bagi sebagian orang, perubahan nafsu makan yang muncul jelang menstruasi dapat menyebabkan penambahan berat badan. Perubahan tersebut terjadi dalam dua tahap, yakni:
Fase folikular. Fase ini dimulai ketika seseorang mengalami menstruasi dan berakhir sebelum mereka berovulasi. Saat fase ini berlangsung, jumlah hormon estrogen mendominasi dalam tubuh, sehingga nafsu makan cenderung menurun.
Fase luteal. Fase ini dimulai setelah masa ovulasi dan berlangsung hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Selama fase luteal, progesteron adalah hormon yang dominan. Karena mampu merangsang nafsu makan, maka hormon ini bisa membuat seseorang makan lebih banyak dari biasanya.
Dalam studi bertajuk Changes in macronutrient, micronutrient, and food group intakes throughout the menstrual cycle in healthy, premenopausal women oleh Anna M. Gorcyza dkk. yang terbit di National Library of Medicine, dijelaskan bahwa perempuan cenderung mengonsumsi lebih banyak protein dan kalori selama fase luteal.
Terkadang, mereka juga memiliki keinginan untuk menyantap makanan manis seperti cokelat dan kue. Itu mengapa, kenaikan berat badan sering terjadi selama fase ini.
2. Retensi Air
Saat menstruasi, peningkatan hormon progesteron mengaktifkan hormon aldosteron yang menyebabkan ginjal mampu menahan air dan garam. Alhasil, tubuh mengalami kondisi yang disebut retensi air atau edema.
Dikutip dari Better Health Channel, retensi air merujuk pada kondisi ketika cairan tidak dikeluarkan dari jaringan tubuh, termasuk kulit. Akibatnya, perut jadi kembung dan terjadi pembengkakan di area lengan, kaki, serta bagian tubuh lainnya.
Pembengkakan itulah yang dapat menyebabkan berat badan bertambah. Meski begitu, tidak semua pembengkakan karena retensi air menandakan penambahan berat badan, Ladies.
Sebuah studi yang terbit di Dove Press berjudul Characterization of symptoms and edema distribution in premenstrual syndrome susunan Pascale Mutti Tacani dkk., mencatat proses pengukuran badan pada perempuan yang mengalami pembengkakan tubuh karena retensi air.
Peneliti mengukur area-area yang membengkak secara signifikan, yakni wajah, payudara, perut, anggota tubuh bagian atas dan bawah, hingga area kemaluan. Meskipun ukurannya lebih besar dari biasanya, tapi tidak ada perubahan berat badan yang signifikan.
Ini menujukkan bahwa penyebab penambahan berat badan saat haid sangat bergantung pada kondisi tubuh setiap perempuan, Ladies. Apabila kamu rajin berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat, kemungkinan besar tidak akan terjadi penambahan berat badan selama menstruasi.