Aug 30th 2024, 10:01, by Azalia Amadea, kumparanFOOD
Jika berkunjung ke Wonosobo, maka kamu akan disuguhkan pemandangan banyaknya spanduk kedai mi ongklok. Ya, makanan ini memang menjadi kuliner tradisional kebanggaan warga Wonosobo dan sekitarnya.
Mengutip website resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, mi atau mie ongklok adalah makanan yang terinspirasi dari kuliner khas Tionghoa. Mi unik ini terbuat dari rebusan sayuran, kucai, mi, dan kemudian disiram kuah kental yang disebut "Lo".
Resep mi ongklok pertama kali diperkenalkan oleh Kwa Tjin Hwat pada tahun 1940-an. Dulunya mi ini dibuat untuk memanfaatkan kekayaan alam Wonosobo, seperti kubis, selada air, dan kucai. Melimpahnya bahan baku seperti sayuran dan bumbu mendukung pembuatan makanan tradisional satu ini.
Asal-usul nama mi ongklok sendiri diambil dari nama alat untuk memasak mi tersebut. Alat untuk merebus mi ini mirip keranjang kecil yang biasanya terbuat dari anyaman bambu.
Selain itu, proses mencelupkan ulang mi saat merebus, juga disebut dengan "diongklok". Dari situlah nama mi tersebut berasal dan menjadi ciri khas proses pembuatan mi ini.
kumparanFOOD sempat mencicipi sajian mi ongklok saat sedang berkunjung ke Dieng. Dekat dengan titik 0 Km Dieng ada sebuah food court yang salah satu tenant-nya menjual mi ongklok.
Kedai Ongklok namanya, sudah memiliki cukup banyak cabang. Kami memesan seporsi mi ongklok dengan pelengkap sate sapi. Mi yang seporsinya dibanderol dengan harga Rp 25 ribuan terebut berisi potongan kucai, taoge, dan sate tiga tusuk.
Saat kami mencicipi, minya memiliki tekstur kenyal, lembut dengan bentuk agak gepeng ─mirip untuk sajian soto mi. Sementara yang membuat hidangan ini menarik adalah kuahnya yang kental, teksturnya mirip lendir atau slime. Cita rasa kuahnya cenderung manis dan gurih. Bagi beberapa orang, cita rasa kuah kental ini agak aneh. Tapi banyak juga yang menyukai keunikannya.
Untuk satenya, dihidangkan langsung di atas mi berikut dengan siraman sedikit sambal kacang. Cita rasa sate manis nan gurih dengan daging kenyal, mengimbangi rasa mi yang unik.
Sambil menikmati mi ongklong, kami juga memesan minuman tradisional Wonosobo, yakni purwaceng susu. Sejatinya purwaceng adalah herbal yang dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Bahkan minuman ini dipercaya memiliki manfaat baik untuk kesehatan stamina laki-laki.
Cita rasa minuman ini sendiri layaknya teh dengan aroma daun sangrai khas ditambah dengan kental manis. Sehingga rasanya mirip dengan teh susu pada umumnya. Minuman ini cocok dinikmati panas di tengah cuaca dingin Dieng.
Nah, apa kamu tertarik mencicipi makanan unik ini saat berkunjung ke Wonosobo?