Rumah tiga lantai yang lantai satunya dijadikan tempat berjualan sayur, di Jalan Sampora, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, ambruk pada Selasa sore (6/8).
Dudung (57 tahun), penghuni rumah, menjelaskan sejarah rumah itu saat ditemui kumparan pada Rabu (7/8). Cece, bapak Dudung, adalah pemilik sah rumah itu.
"(Renovasi sudah lama, sudah 7 tahun, dulu bangunannya satu rumah, memanjang dari sini ke sana," kata Dudung menunjuk ujung sisi rumah ke ujungnya lagi.
"Rumah disekat-sekat karena banyak (anggota) keluarga jadi dipisah-pisah," lanjutnya.
Dudung menjelaskan soal dugaan rumah ambruk karena fondasi telah tua dan rapuh.
"Kalau fondasi, dilihat cukup bagus ya, cuma ada kekurangan fondasi dari depan. Pas runtuh langsung ke arah depan," kata Dudung.
"Waktu itu ada gempa juga masih kuat," ujar Dudung.
Cerita Sang Kakak
Dadang (58), kakak Dudung, menjadi satu-satunya orang yang masih berada di dalam rumah saat bangunan tersebut ambruk.
Dadang menuturkan, sebelum rumah ambruk, tembok bangunan itu telah terlebih dahulu retak.
"Kemarin sempat kelihatan corannya retak, ring balk di lantai satu, ini kan yang lantai satu tembokannya sudah lama, yang atas mah sebetulnya aman, tapi pas kejadian lantai satu sampai tiga langsung habis," ujar Dadang.