Perayaan 12 Tahun UU Keistimewaan DIY Akan Dimeriahkan oleh Fanny Soegi - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Perayaan 12 Tahun UU Keistimewaan DIY Akan Dimeriahkan oleh Fanny Soegi
Aug 29th 2024, 16:50, by Pandangan Jogja Com, Pandangan Jogja

Grup musik Soegi Bornean Fanny Soegiarto (tengah) dan Aditya Ilyas (kiri) tampil dalam konser musik Jateng Fair 2023 di Pusat Rekeasi dan Promosi Pembangunan (PRPP), Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/7/2023).  Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
Grup musik Soegi Bornean Fanny Soegiarto (tengah) dan Aditya Ilyas (kiri) tampil dalam konser musik Jateng Fair 2023 di Pusat Rekeasi dan Promosi Pembangunan (PRPP), Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/7/2023). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO

Musisi Fanny Soegi akan memeriahkan Gebyar Keistimewaan 12 Tahun Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Fanny akan tampil sebagai penutup Gebyar Keistimewaan DIY pada Sabtu (31/8) di Lapangan Minggiran, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogya.

Selain Fanny, ada juga Noda Band, Gublik Musik. Gank X, Metropolis Band, dan Burger Time yang akan memeriahkan acara ini. Konser ini gratis dan terbuka untuk untuk umum.

Tak sekadar hiburan, Gebyar Keistimewaan DIY yang digelar selama 2 hari, dari 30-31 Agustus ini juga dimeriahkan dengan berbagai jenis kegiatan.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho. Foto: Arif UT/Pandangann Jogja
Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho. Foto: Arif UT/Pandangann Jogja

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan bahwa pada hari pertama Gebyar Keistimewaan DIY akan diisi dengan berbagai kegiatan sosial seperti pemeriksaan kesehatan, donor darah, hingga pemeriksaan kejiwaan.

"Kebetulan RS Grhasia mendapat alokasi Dana Keistimewaan mulai tahun ini," kata Aris Eko Nugroho, Kamis (29/8).

Alokasi Danais untuk Grhasia ini menurut Aris diberikan agar rumah sakit tidak hanya sekadar mempertahankan standar pelayanan minimal (SPM) saja, tapi bisa meningkatkan pelayanannya secara optimal seluas-luasnya. Sebab, ia melihat Grhasia memiliki potensi untuk dikembangkan lebih baik lagi hingga bisa menjadi seperti RSUD.

"Harapan kita bisa berkonsentrasi ke pelayanan kesehatan yang lebih luas. ini berlangsung bisa 3 sampai 4 tahun untuk Danaisnya," ujarnya.

Proses pembuatan bolu kelapa oleh ibu-ibu anggota Desa Prima Gumregah Kalurahan Putat, Patuk, Gunungkidul. Foto: Pandangan Jogja
Proses pembuatan bolu kelapa oleh ibu-ibu anggota Desa Prima Gumregah Kalurahan Putat, Patuk, Gunungkidul. Foto: Pandangan Jogja

Tak hanya itu, ada juga pameran ekonomi kreatif dari Desa Prima, yakni desa-desa binaan Paniradya Kaistimewan yang didanai oleh Dana Keistimewaan.

"Selain Desa Prima yang ditampilkan juga produk-produk keistimewaan, show force atau unjuk kekuatan berkaitan dengan aktivitas keistimewaan yang bisa dilihat oleh masyarakat. Apa saja selama setahun yang sudah dilakukan oleh Danais," lanjutnya.

Salah satu Desa Prima yang akan mengikuti pameran ini adalah Desa Prima Gumregah dari Kalurahan Putat, Patuk, Gunungkidul. Desa Prima ini memberdayakan perempuan-perempuan yang termarginalkan melalui usaha bolu kelapa dengan omzet rata-rata per bulan mencapai Rp 200 juta.

"Masyarakat bisa belajar dari beberapa Desa Prima tersebut di pameran Gebyar Keistimewaan besok. Perempuan termarjinalkan bukannya tidak punya potensi, maka potensinya bisa dilihat dari Desa Prima yang dipamerkan," ujar Aris Eko Nugroho.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url