Jul 19th 2024, 17:32, by Kevin S Kurnianto, kumparanTECH
Kementerian Kominfo resmi melantik Hokky Situngkir menjadi Dirjen Aptika Kominfo. Pelantikan Hokky dilakukan Jumat (19/7) dan dilaksanakan langsung oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Dalam kesempatan itu, Budi meminta Dirjen Aptika yang baru agar fokus menyelesaikan tugas-tugas krusial di bidang Aptika sampai periode pemerintahan baru yang akan datang.
"Secara lebih spesifik, saya ingin memberikan beberapa instruksi yang terbagi dalam dua klaster yakni terkait dengan kepemimpinan dan tata kelola organisasi, serta yang kedua terkait dengan pelaksanaan program prioritas," ujar Budi dalam keterangannya.
Budi menekankan beberapa poin seputar urusan tata kelola organisasi dan kepemimpinan di tubuh Aptika Kominfo. Hokky harus bisa meningkatkan kualitas perencanaan, akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran., pemberdayaan birokrasi hingga penguatan kolaborasi dengan ekosistem.
Budi juga menyoroti beberapa program prioritas yang harus jadi perhatian Hokky antara lain:
Pemberantasan judi online
Pemulihan PDNS 2 beserta ekosistemnya
Penuntasan aturan pelaksana UU PDP
Permenkominfo tentang PSE Publik
Pengembangan ekosistem digital
Peningkatan literasi digital
Budi berharap Hokky Situngkir mampu menjalankan tugas dengan baik dan optimal.
"Kepada Pak Hokky, selamat mengemban tugas untuk mewujudkan visi besar Bapak Presiden Joko Widodo, menuju Indonesia Emas 2045, melalui transformasi digital yang bermakna, memberdayakan, dan berkelanjutan," kata Menkominfo.
Pada acara pelantikan tersebut, turut hadir Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria, Sekretaris Jenderal Kemenkominfo Mira Tayyiba, Inspektur Jenderal Kemenkominfo Arief Tri Hardiyanto, Dirjen SDPPI Ismail, Dirjen PPI Wayan Toni Supriyanto, Dirjen IKP Usman Kansong, dan Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar.
Dari ilmuwan jadi Dirjen Aptika Kominfo
Sebelum dilantik jadi Dirjen Aptika, Hokky merupakan ilmuwan atau peneliti teori kompleksitas di Surya University. Hokky Lahir di Pematangsiantar Sumatera Utara, pada tanggal 7 Februari 2024.
Hokky merupakan lulusan SMA Negeri 1 Medan. Ia mengemban pendidikan lanjutan di ITB dengan mengambil jurusan elektro.
Hokky pernah mendirikan Bandung Fe Institute. Ilmuwan ini pernah terkenal atas keberhasilannya dalam meneliti batik fraktal hingga aspek matematis Candi Borobudur bersama Yohanes Surya.
Temuannya pernah dituangkan dalam buku Fisika Batik. Karyanya pernah dianugerahi penghargaan tokoh nasional kategori hak cipta Software Fisika Batik oleh Dirten HAKI Kemenkumham.
Hokky juga pernah mendirikan perpustakaan digital, Indonesian Archipelago Cultural Initiatives (IACI) pada tahun 2007. Kegiatannya di sini banyak berkutat di bidang pendataan budaya tradisional, membangun platform pendataan berbasis Web 2.0.
Hokky tercatat pernah terlibat menjadi tim penyusun roadmap keamanan siber nasional di BSSN, tahun 2015. Ia juga pernah didapuk menjadi Stafsus bidang teknologi informasi untuk Menko Marves RI tahun 2017-2019 dan menjadi Stafsus BSSN tahun 2019-2020.