3 Contoh Narasi di Awal Cerita yang Unik dan Antimainstream

Halaman ini telah diakses: Views
Ilustrasi Narasi di Awal Cerita. Sumber: Unsplash/Nong
Ilustrasi Narasi di Awal Cerita. Sumber: Unsplash/Nong

Sebuah cerita mempunyai banyak unsur yang salah satunya adalah narasi awal. Narasi di awal cerita biasa disebut sebagai prolog. Keberadaan prolog dalam sebuah cerita dapat menjadi sarana untuk menarik khalayak menyimak kisah tersebut hingga selesai.

Beberapa cerita sering kali memiliki prolog yang berbunyi, "Pada suatu hari, hidup seorang anak …". Kondisi tersebut membuat banyak orang belajar menulis cerita dengan kalimat yang mainstream. Padahal ada banyak cara membuat prolog yang unik.

Prolog: Narasi di Awal Cerita

Ilustrasi Narasi di Awal Cerita. Sumber: Unsplash/Aaron Burden
Ilustrasi Narasi di Awal Cerita. Sumber: Unsplash/Aaron Burden

Cerita mempunyai banyak unsur yang memengaruhi cara pengisahan, mulai dari tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, gaya bahasa, serta pesan moral atau amanat. Selain itu, keberadaan narasi di awal cerita juga termasuk unsur penting dalam pengisahan.

Narasi yang ada di awal biasa disebut sebagai prolog. Dikutip dari buku Terampil Bermain Drama, Wiyanto (2002: 13), prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Keberadaaan prolog dalam sebuah cerita termasuk penting karena banyak faktor.

Beberapa faktor yang membuat prolog termasuk unsur penting dalam sebuah cerita, yaitu:

  • Prolog memiliki peran seperti sinopsis yang mempersiapkan khalayak untuk mengikuti suatu cerita.

  • Prolog dapat menjadi kunci untuk menarik perhatian khalayak untuk mengikuti cerita sampai selesai.

  • Prolog dapat mencerminkan isi cerita.

  • Prolog seperti pembuka siaran televisi atau radio. Jika menarik, khalayak dapat terus menyimak. Namun, jika tidak, khalayak dapat langsung memutuskan untuk berpaling.

3 Contoh Narasi untuk Awal Cerita yang Antimainstream

Ilustrasi Narasi di Awal Cerita. Sumber: Unsplash/Pavan Trikutam
Ilustrasi Narasi di Awal Cerita. Sumber: Unsplash/Pavan Trikutam

Narasi yang terdapat di awal cerita dapat memiliki berbagai macam bentuk. Salah satu contoh adalah narasi yang menggunakan kata-kata "pada suatu hari" di awal kalimat. Penggunaan kata-kata tersebut tidak salah dan tidak dilarang.

Namun, kata-kata tersebut terbilang cukup mainstream karena banyak cerita yang memakainya. Guna melengkapi referensi mengenai narasi untuk awal cerita, berikut adalah contoh kalimat prolog yang unik dan antimainstream.

1. Contoh Pertama

Matahari perlahan mulai naik dari sisi timur sehingga sinarnya menembus kaca jendela kamar Tina. Tina yang semula masih terpejam, perlahan membuka mata dan bangun dari tidurnya.

2. Contoh Kedua

Rintik hujan masih terus berjatuhan dan belum juga usai sejak tadi malam. Suasana pagi yang dingin membuat setiap orang nyaman untuk kembali tertidur. Namun, hari ini adalah hari penting. Tina harus tetap bangun dan bersiap-siap.

3. Contoh Ketiga

"Tin… tin…", suara klakson bersahutan begitu lampu hijau mulai menyala. Ini masih pukul 7 pagi, tetapi jalanan kota sudah sangat ramai dan hampir berjejal. Kebisingan dan keramaian seperti itu adalah hall umrah bagi Rina.

Baca juga: Definisi, Persamaan, dan Lawan Kata Epilog sesuai Tata Bahasa Indonesia

Jadi, jelas bahwa narasi di awal cerita biasanya disebut dengan prolog. Prolog termasuk bagian penting dalam sebuah cerita karena dapat menentukan tertarik atau tidaknya khalayak untuk menyimak kisah tersebut hingga selesai. (AA)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url