Cerita Abdul Aziz Gantikan Orang Tua Haji: Saya Lihat "Bapak" di Masjidil Haram - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Cerita Abdul Aziz Gantikan Orang Tua Haji: Saya Lihat "Bapak" di Masjidil Haram
Jun 11th 2024, 20:05, by Salmah Muslimah, kumparanNEWS

Moch Abdul Aziz jemaah haji muda asal Bojonegoro berusia 18 tahun. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Moch Abdul Aziz jemaah haji muda asal Bojonegoro berusia 18 tahun. Foto: Salmah Muslimah/kumparan

Tatapan Moch Abdul Aziz tiba-tiba tertuju pada sosok pria berjenggot yang berada di sekitar ka'bah. Wajah pria itu mirip seperti almarhum bapaknya, Mokhamad Mokhtarom.

Aziz tak berani menghampiri dan menegur pria tersebut. Dalam pikirannya hanya terbayang wajah sang bapak.

"Ketemu persis mirip Bapak di Masjidil Haram. Jenggotnya mirip. Saya melihat dan batin begitu saja," kata Aziz saat ditemui di pemondokannya di kawasan Misfalah, Makkah, Minggu (9/6).

Remaja berusia 18 tahun itu merupakan jemaah haji termuda asal Bojonegoro, Jawa Timur. Dia menjadi tamu Allah karena menggantikan ayahnya yang meninggal pada 2022 lalu.

"Saya berangkat haji di umur muda mungkin karena sudah ditakdirkan Allah. Saya bisa haji menggantikan ayah saya," ucapnya.

Ayah dan ibu Aziz mendaftar haji pada tahun 2011. Saat tahun 2022 ayah Aziz meninggal dunia sehingga kuota hajinya digantikan oleh ahli waris.

Ibu Aziz, Amisih Ponidjan (51) awalnya menawarkan kepada anak pertama dan keduanya, namun mereka menolak. Akhirnya posisi pengganti itu ditawarkan kepada anak bungsunya, Aziz.

Tanpa ragu, siswa kelas 11 SMK Telkom Malang jurusan Rekayasa Perangkat Lunak itu mantap memenuhi panggilan Allah untuk ke Baitullah.

"Yang membuat saya siap adalah mungkin adalah sudah jalannya. Saya nggak kebayang bisa haji di usia muda. Alhamdulillah langsung menerima saat diminta gantikan bapak. Kan kemungkinanan sangat kecil, artinya puluhan tahun. Kalau ditawari ya saya mau," ucapnya.

Doa untuk Ayah di Depan Ka'bah

Saat berada di depan Ka'bah, Aziz menyampaikan untaian doa. Dia memohon agar diberi pekerjaan yang baik saat lulus nanti.

"Pertama kali lihat ka'bah senang. Doanya di depan ka'bah bisa dapat kerja dan rizki yang lancar. Doa juga untuk bapak," kata Aziz.

Aziz dan ibundanya, Amisih Ponidjan. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Aziz dan ibundanya, Amisih Ponidjan. Foto: Salmah Muslimah/kumparan

Menjadi jemaah haji termuda, Aziz punya kelebihan di sisi tenaga dan staminanya yang kuat dibandingkan jemaah haji lansia. Hal ini yang membuat pria kelahiran Bojonegoro, 29 April 2006, tak sungkan untuk membantu para jemaah yang membutuhkan.

"Kalau (ada jemaah) di masjidil haram tersesat ya saya arahkan. Dua orang saya pernah tolong dari Makassar, antar sampai depan terminal," ucapnya.

Amisih yang duduk di samping Aziz menyebut putranya itu sosok yang penurut dan suka menolong. Amisih pun senang bisa menjadi tamu Allah bersama sang anak, meski suaminya sudah lebih dulu menghadap Ilahi.

"Yang saya minta hanya ingin ketemu bapak," ucap Amisih sambil menetaskan air mata.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url