Apa Itu Stereotip Gender yang Viral dalam Pernyataan Menkominfo Budi Arie? - juandry blog

Halaman ini telah diakses: Views
kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Apa Itu Stereotip Gender yang Viral dalam Pernyataan Menkominfo Budi Arie?
Jun 16th 2024, 19:19, by Judith Aura, kumparanWOMAN

Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Nuchylee/Shutterstock
Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Nuchylee/Shutterstock

Pernyataan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie soal "perempuan lebih kejam daripada laki-laki" ramai diperbincangkan di dunia maya. Komnas Perempuan pun menyebut pernyataan tersebut bernuansa stereotip gender terhadap perempuan.

Ucapan itu merupakan respons Budi Arie terhadap kasus polwan di Mojokerto, Briptu Fadhilatun Nikmah, yang cekcok hingga membakar suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono. Akibat dari insiden tersebut, Rian mengalami luka bakar serius hingga 90 persen dan meninggal dunia.

"Kita harus berduka cita karena ada polisi yang ketika saya baca beritanya, siapa yang membakar siapa? Itu ternyata istrinya, ya, ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya, ini tanpa gender stereotype, lho. Yang istrinya membunuh suaminya polisi," kata Budi Arie di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).

Menkominfo Budi Arie memberikan keterangan soal judi online di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
Menkominfo Budi Arie memberikan keterangan soal judi online di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan

Komnas Perempuan pun menanggapi ucapan tersebut. Mereka menegaskan, pejabat publik seharusnya tidak mengeluarkan pendapat yang tidak meneguhkan stereotip gender yang berpotensi semakin mendiskriminasi perempuan. Stereotip gender, menurut Komnas Perempuan, juga bisa mendistraksi perhatian publik pada persoalan sesungguhnya yang harus segera ditangani.

Mengenal stereotip gender

Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Shutterstock
Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Shutterstock

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa ucapan ringan sehari-hari sepele bisa saja mengandung stereotip gender. Meskipun terdengar sepele, stereotip gender berbahaya bagi mereka yang menjadi "sasaran". Nah, apa itu stereotip gender dan mengapa itu buruk?

1. Apa itu stereotip gender?

Dilansir situs resmi Kantor Komisioner Tinggi HAM untuk PBB (OHCHR), stereotip gender adalah pandangan atau prasangka terkait salah satu gender yang digeneralisasi dan disamaratakan. Stereotip gender menjadi negatif, baik terhadap perempuan maupun laki-laki, ketika prasangka itu membatasi mereka dalam mengembangkan potensi hingga dalam mengejar karier secara profesional.

Stereotip gender sering kali mengakar di masyarakat sehingga sudah diinternalisasi. Ucapan seperti, "perempuan itu emosional, sementara laki-laki selalu logis" merupakan salah satu contoh dari ucapan dengan nuansa stereotip.

Menurut Komnas Perempuan, stereotip gender dalam ucapan kontroversial Menkominfo Budi Arie membawa dampak buruk terhadap polwan Fadhilatun Nikmah.

"Pernyataan tersebut erat dengan stereotip perempuan sebagai pihak yang bersifat lemah lembut, dan juga label perempuan sebagai pihak yang emosional, sehingga lekas gelap mata, tidak bisa mengambil keputusan yang rasional dalam menghadapi masalah," kata Komnas Perempuan dalam keterangan resminya, dikutip kumparanWOMAN pada Jumat (14/6).

2. Seperti apa bentuk stereotip gender?

Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Shutterstock
Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Shutterstock

Tahukah kamu bahwa ucapan yang terdengar seperti pujian, seperti "perempuan itu lemah lembut", merupakan stereotipe yang berbahaya? Dikutip dari OHCHR, pandangan tradisional bahwa perempuan itu lemah lembut dan merupakan pengasuh yang baik membuat mereka secara eksklusif dibebani dengan seluruh tanggung jawab pengasuhan.

Selain yang terlihat sepele, ada juga stereotip gender yang terdengar sangat negatif. Contohnya adalah ucapan Menkominfo Budi Arie yang menyebut perempuan lebih kejam daripada laki-laki dan stereotip bahwa perempuan itu terlalu perasa dan tidak rasional.

3. Dampak buruk stereotip gender

Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi perempuan menerima stereotip gender. Foto: Shutter Stock

Menurut Komnas Perempuan, stereotip gender dapat membatasi gerak dan potensi si target. Misalnya, label bahwa perempuan tidak bisa mengambil keputusan rasional bisa menyebabkan kapasitas mereka sebagai pemimpin diragukan.

OHCHR mengungkap, stereotip gender yang negatif dapat menyebabkan diskriminasi terhadap perempuan dalam berbagai aspek.

Diskriminasi tersebut membatasi hak-hak asasi perempuan, mulai dari hak mendapatkan keadilan, peran dalam keluarga dan hubungan keluarga, hak untuk bekerja, hak untuk menuntut pendidikan, kebebasan berekspresi, partisipasi politik, hingga hak untuk terbebas dari kekerasan berbasis gender.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url