May 19th 2024, 16:22, by Katondio B Wedya, kumparanBOLA
Yakob Sayuri berusaha mendribel bola dalam laga matchday ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis (21/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, menjadi sorotan karena dipakai konser pada Sabtu (18/5) malam WIB. Namun, pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) tetap optimistis kondisi rumput akan ideal saat Timnas Indonesia tanding di Kualifikasi Piala Dunia pada Juni 2024.
Adapun Timnas Indonesia akan menjalani dua laga terakhir Ronde 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga kontra Irak akan digelar pada 6 Juni 2024, sedangkan Filipina bakal dihelat pada 11 Juni 2024.
Soal penanganan rumput, PPKGBK telah berkonsultasi dengan jasa supervisi ahli rumput profesional dan akademisi, bahkan studi ke Singapura hingga menggunakan pelindung rumput standar tertinggi yang juga dipakai stadion ternama termasuk Wembley Stadium di London, Inggris.
Serangkaian uji coba juga telah dilakukan oleh PPKGBK, termasuk metode yang tepat untuk mengembalikan rumput ke kondisi ideal dan siap digunakan usai kegiatan konser. Mereka pun menetapkan syarat dan ketentuan penutupan rumput yang sangat ketat saat konser.
Petugas memperbaiki rumput lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 8 Mei 2023. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Pertama, penutupan rumput dilakukan dengan menggunakan pelindung rumput dengan standar tertinggi di dunia yang juga dipergunakan di stadion ternama termasuk Wembley Stadium. Kedua, batas penutupan rumput diberikan selama-lamanya 4x24 jam dan pembukaan cover akan dilakukan bertahap segera setelah pertunjukan berlangsung," pernyataan resmi PPKGBK kepada kumparan, Minggu (19/5).
"Dengan demikian, waktu penutupan rumput lebih pendek dari maksimal penutupan sebagaimana dilakukan dalam pengujian. Ketiga, panggung/stage utama pertunjukan dibangun di luar area lapangan sehingga tidak terjadi beban yang berlebihan pada rumput," tambah mereka.
PPKGBK telah belajar dari kejadian buruknya rumput saat Timnas Indonesia kontra Vietnam pada Maret lalu. Segera setelah pertandingan, mereka melakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi rumput dan sarana lainnya bersama tim teknis PSSI dan ahli independen dari beberapa perguruan tinggi ternama, bahkan studi banding ke Singapura.
"PPKGBK telah melakukan langkah-langkah penanganan secara komprehensif, dari pengadaan tim dan alat baru, perubahan pola perawatan secara detail, penyiapan laboratorium di dalam kawasan GBK, hingga studi banding ke National Stadium Singapore untuk mendapatkan pengetahuan dan praktik pemeliharaan rumput terbaik," jelas pihak PPKGBK.
"Kami optimistis kondisi rumput SUGBK akan mencapai level ideal menjelang laga kualifikasi piala dunia pada Juni mendatang. Koordinasi terus dilakukan dengan pihak terkait terutama PSSI sehingga proses perkembangan rumput dapat termonitor setiap harinya," tambah mereka.
Yakob Sayuri melakukan duel udara dengan pemain Vietnam dalam laga matchday ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis (21/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Beberapa waktu lalu, Ketum PSSI, Erick Thohir, pernah mengaku telah berkomunikasi dengan PPKGBK soal kondisi rumput stadion usai dipakai konser. Ia meminta rumput harus ideal saat Timnas Indonesia bertanding.
"Sudah kan, saya tekankan kepada GBK untuk memastikan rumputnya sesuai internasional karena ini pertandingan Kualifikasi Piala Dunia. Jadi bebannya bukan di saya, tapi di GBK," kata Erick Thohir kepada wartawan di Pelabuhan Benoa, Bali, pada Minggu (12/5).
