May 1st 2024, 13:18, by Azalia Amadea, kumparanFOOD
Suku Aborigin dikenal sebagai penduduk asli Australia yang menetap sejak ribuan tahun lalu. Meski kini jumlahnya tak sebanyak dulu, nilai-nilai tradisional dan budaya suku Aborigin masih dilestarikan hingga sekarang.
Salah satunya adalah galeri seni suku Aborigin yang terletak di Maalinup Aboriginal Gallery. kumparanFOOD berkesempatan mengunjungi tempat wisata tersebut atas undangan familiarization trip Tourism Western Australia dan AirAsia pada 25-30 April 2023.
Masih berada di kawasan Swan Valley --kebun anggur tertua di Australia Barat yang telah ada sejak tahun 1829-- untuk menuju Maalinup Aboriginal Gallery kami hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Perth.
Menurut Dale, owner sekaligus pemilik tur Dale Tilbrook Experiences, pengunjung tak hanya bisa melihat karya seni atau sejarah suku Aborigin, tetapi juga bagaiman makanan yang mereka konsumsi di alam liar.
"Mendidik dunia tentang makanan asli Australia yang dapat dimakan adalah bagian penting dari perjalanan budaya kami (suku Aborigin) dan menggelar Bushtucker Masterclass merupakan kesempatan yang luar biasa," kata Dale.
Adapun, bushtucker sendiri istilah untuk bahan-bahan pangan dan bumbu-bumbu asli Australia yang sudah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Aborigin Australia.
Mencicipi Langsung Makanan Khas Suku Aborigin
Pertama-tama kumparan diajak untuk mencicipi beragam jenis tanaman teh yang biasa diminum oleh suku Aborigin. Berbeda dengan teh pada umumnya, Dale menyebut bahwa daun-daun teh ini hanya tumbuh di tempat-tempat tertentu saja.
Adapun beberapa jenis teh yang kumparan cicipi adalah lemon myrtle tea, cinnamon myrtle tea, hingga anis myrtle tea. Ketiga jenis teh ini punya karakter masing-masing, hanya saja yang paling membedakan antara satu sama lain adalah aroma tehnya itu sendiri.
"Selain baik untuk dikonsumsi, teh juga kayak dengan kadar antioksidan yang tinggi. Oleh sebab itu kami juga mengkonsumsinya," ujar dia.
Setelah minum teh, kami diperkenalkan dengan beragam jenis kacang-kacangan yang biasa mereka konsumsi. Ada beberapa jenis kacang-kacangan yang diperkenalkan pertama adalah giant pine nuts, bunya nuts, hingga banana pine nuts.
"Giant pine nuts merupakan makanan yang kami konsumsi sejak dulu bahkan sejak era dinosaurus," ungkap Dale.
Dari kacang-kacangan, kami juga diajak untuk mengetahui lebih jauh tentang tanaman yang dikonsumsi oleh suku Aborigin. Uniknya tanaman-tanaman ini tak hanya bisa dikonsumsi secara langsung tapi juga menjadi tambahan atau add-ons sebuah hidangan.
Salah satunya adalah salt bush yang ternyata bisa dikonsumsi secara langsung. Sesuai namanya, salt bush adalah tanaman bercita rasa asin yang ternyata bisa menjadi bumbu penyedap makanan.
"Kamu bisa menggunakannya sebagai tambahan untuk salad, bumbu masakan, bahkan sebagai sebuah camilan. Caranya adalah dengan memisahkan daunnya dari batangnya lalu dikeringkan," papar Dale.
Selain salt bush, ada juga tanaman atau biji-bijian lain dengan cita rasanya yang unik. Salah satunya adalah pepper berry yang punya cita rasa pedas dan meledak di mulut.
Mirip-mirip dengan mala, pepper berry biasanya digunakan sebagai tambahan untuk membuat makanan pedas. Menariknya ada beberapa jenis tanaman yang ternyata mirip-mirip dengan di Indonesia. Sebagai contohnya adalah tanaman yang mirip dengan daun jeruk purut.
Kami diperkenalkan dengan tanaman beraroma yang punya banyak manfaat. Salah satunya adalah daun rosemary yang biasa mereka gunakan untuk mengusir nyamuk atau sebagai lotion anti-nyamuk.
Di akhir tur, Dale juga memperkenalkan kami dengan beragam buah-buahan khas Australia Barat, salah satunya finger lime yang cukup populer. Buah yang sekilas mirip belimbing ini punya cita rasa yang asam, kecut dan sepet.
Sekilas Tentang Dale Tilbrook Experiences
Dale telah menjadi warga lokal Swan Valley sejak tahun 1998, ketika ia membuka Galeri Maalinup bersama saudara laki-lakinya Lyall, yang menawarkan karya seni, hadiah, dan suvenir asli Suku Aborigin.
Bagian Pengalaman dalam bisnis ini terus berkembang seiring dengan banyaknya pelanggan yang mencari lebih banyak pengetahuan tentang budaya dan kehidupan Aborigin.