Khatib yang Bahas Politik di Khotbah Salat Id Bantul Sudah Bukan Dosen UAD
12 Apr, 2024
Halaman ini telah diakses:
Views
Video khotbah bermuatan politik di salat Id yang digelar di Lapangan Tamanan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (10/4) lalu viral di media sosial. Khatib dalam video tersebut, Untung Cahyono, awalnya disebut sebagai salah satu akademisi/dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
"Kami telah menerima berbagai pesan melalui media sosial terkait video yang beredar tersebut. Dalam beberapa postingan di media sosial terdapat komentar-komentar yang mencatut nama UAD sebagai institusi yang terkait dengan Dr. Untung Cahyono," kata Kabid Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha, dalam keterangannya, Jumat (12/4).
Ariadi mengklarifikasi, Untung Cahyono memang pernah menjadi bagian dari UAD, tapi kontraknya sudah berakhir 2022 lalu. Saat itu Untung tercatat sebagai dosen tamu atau dosen tidak tetap di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI).
"Dr. Untung Cahyono, M.Hum. pernah menjadi bagian dari UAD sebagai dosen tamu atau dosen tidak tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) yang berakhir pada tahun 2022. Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di UAD," jelasnya.
Ariadi menuturkan, saat ini berbagai informasi yang beredar di mesin pencari sudah disesuaikan dengan kondisi sebenarnya. Terutama soal keterkaitan Untung Cahyono dengan UAD.
"Demikian informasi ini kami sampaikan, jika ada perkembangan informasi lainnya akan kami sampaikan sesuai prosedur yang berlaku," tutupnya.
Jemaah Walkout Saat Dengar Khotbah
Kemenag Bantul menyebut berdasarkan laporan, setidaknya ada 25% jemaah salat Id di Lapangan Tamanan Bantul, Yogyakarta, yang memilih walkout atau pergi saat mendengar ceramah Untung. Saat itu dalam khotbahnya, Untung menyinggung soal dugaan kecurangan dalam pemilu.
"... karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," ujar khatib dalam video tersebut.
Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi, menyebut sebenarnya sebelum Idul Fitri pun pihaknya dan Polres Bantul sudah mengeluarkan surat edaran tentang tata cara penyelenggaraan salat Id. Dalam surat itu, salah satu poin di dalamnya membahas imbauan terkait materi khotbah.
Dari jajaran Kemenag sudah klarifikasi dan sudah mendapat jawaban seperti yang dilaporkan panitia ke pihak kami. Memang isi khotbah tersebut tidak mengindahkan imbauan materi khotbah Idul Fitri seperti yang tertuang dalam SE Menag Nomor 1 Tahun 2024," tegas Ahmad.