Bagaimana Akar Sejarah Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia?

Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Yoyo
Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Yoyo

Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia? Hal tersebut berawal dari perbedaan pandangan mengenai beberapa perjanjian.

Indonesia dan Malaysia, sebagai dua negara tetangga di Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang hubungan yang kompleks. Salah satu isu yang sering menjadi sumber ketegangan antara kedua negara adalah sengketa batas wilayah.

Akar Sejarah Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia

Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Jason
Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Jason

Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia? Sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia tidak hanya mencakup batas darat, tetapi juga batas laut yang melibatkan pulau-pulau kecil di Laut China Selatan dan Laut Sulu.

Sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia dimulai pada masa penjajahan kolonial oleh Belanda dan Inggris di wilayah Nusantara. Perjanjian London tahun 1824 antara Belanda dan Inggris mengatur pembagian wilayah di Asia Tenggara, dengan garis yang kemudian dikenal sebagai "Garis Wallace" atau "Garis Wallacea".

Garis ini menjadi salah satu akar sengketa karena tidak sepenuhnya memperhatikan identitas etnis dan geografis masyarakat setempat. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dan Malaysia pada tahun 1957, sengketa batas wilayah kedua negara mulai muncul.

Salah satu poin sengketa utama adalah status pulau-pulau kecil di sekitar perbatasan, terutama di Laut China Selatan. Kedua negara mengklaim kepemilikan pulau-pulau tersebut, yang menyebabkan ketegangan diplomatik dan kadang-kadang konflik bersenjata.

Sengketa terbesar antara Indonesia dan Malaysia terkait dengan pulau-pulau di Laut China Selatan. Pulau-pulau seperti Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan menjadi pusat perhatian, dengan kedua negara mengklaim kedaulatan atas pulau-pulau tersebut.

Konflik ini mencapai puncaknya pada tahun 2002 ketika Mahkamah Internasional mengeluarkan keputusan yang memberikan kedaulatan atas Pulau Sipadan dan Ligitan kepada Malaysia.

Meskipun ada ketegangan yang terus-menerus, baik Indonesia maupun Malaysia telah berupaya untuk menyelesaikan sengketa batas wilayahnya melalui dialog diplomatik. Salah satu langkah signifikan adalah penandatanganan perjanjian batas laut.

Dikutip dari buku Konflik Indonesia Malaysia, Bambang (2020), perjanjian ini dilakukan kedua negara pada tahun 1970, yang mengatur batas-batas maritim di Selat Malaka.

Baca juga: Teori Pendukung Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Demikianlah jawaban atas pertanyaan, "Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia?" Di tengah dinamika politik dan geopolitik di kawasan Asia Tenggara, penyelesaian sengketa ini tetap menjadi salah satu tantangan terbesar. (Gin)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url