Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa salah satu penyebab ledakan di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Jaya di Ciangsana, Bogor, adalah gesekan amunisi kedaluwarsa. Amunisi berkaliber kecil hingga besar itu disebut labil karena sudah memasuki masa expired.
"Bisa dari situ [gesekan]. Sementara bisa dari itu, salah satunya, ya," kata Agus kepada wartawan di Gudmurah, Minggu (31/2).
Agus menjelaskan, ruangan yang terbakar adalah gudang penyimpanan amunisi sisa latihan atau temuan. Amunisi-amunisi tersebut sudah expired. Sudah memasuki usia 10 tahun, umur maksimal amunisi untuk dinyatakan kedaluwarsa.
"Setelah dari satuan-satuan itu sudah tidak terpakai dalam masa 10 tahun, dikumpulkan di Gudmurah yang ada di wilayah-wilayah," kata Agus.
"Dan secara sistematis sebenarnya, amunisi-amunisi itu akan diledakkan," tambah dia.
Agus menjelaskan, amunisi yang kedaluwarsa sangat sensitif. Labil. Makanya diberikan atau dikumpulkan di tempat yang sesuai SOP yang sudah ditentukan: ditanam ke tanah dan dijauhkan dari pemukiman warga.
"Memang kalau sudah expired itu relatif sensitif dia. Labil. Dia kena gesekan, gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak. Makanya kita punya SOP penggudangannya itu, di bawah tanah," jelasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan penanganan melalui bantuan pemadam kebakaran, api di lokasi ledakan dinyatakan padam dan terkendali pada pukul 03.45 WIB.