Ilustrasi : ist.
JAKARTA - Sejak peristiwa reformasi, mahasiswa semakin dikenal dengan sebutan agen perubahan. Masyarakat menganggap mahasiswa adalah salah satu kekuatan yang dapat menggulirkan pemerintahan.
Dewasa ini, kita tidak lagi dihadapi dengan persoalan reformasi. Banyak orang menganggap segala hal buruk di Tanah Air disebabkan oleh bobroknya perbuatan (akhlak) seseorang yang dilakukan secara serempak.
Banyak alternatif yang bisa kamu ambil untuk melalukan perubahan, mulai dari membuat petisi untuk mengkritik satu lembaga pemerintahan, menggerakkan massa untuk menyosialisasikan perubahan, sampai menulis lagu untuk mengungkapkan yang kamu inginkan.
Seperti yang dilakukan Nurhadi Nugroho, seorang penyanyi rap yang mencoba mengekspresikan apa yang dia pikirkan melalui lagu.
"Saya menulis lirik dan menjadikannya sebuah lagu untuk mengungkapkan apa yang saya pikirkan," kata Nurhadi kepada okezone, selepas tampil bersama grup nasyid beraliran Hip Hop asal Amerika Native Deen, di Pusat Kebudayaan Amerika, @amerika, Pasific Place, Jakarta, Kamis (11/8/2011).
Perubahan akhlak, menurut Qiu, sangat bisa dilakukan oleh mahasiswa melalui Hip Hop. "Walau pun Hip Hop sendiri dikenal dengan citra negatif seperti kekerasan, narkoba dan seks bebas, tapi kita bisa mengubah liriknya dan tetap membuat musik Hip Hop," ujar pria yang beken dengan nama Tabib Qiu.
Qiu menambahkan, jika ada mahasiswa yang berminat dengan Hip Hop, bisa langsung menulis lirik yang sarat dengan nilai akhlak.
"Memang saat ini belum ada grup nasyid ber-genre Hip Hop, tetapi jika ada teman-teman yang ingin mencoba, tidak ada salahnya. Bisa kok kita fasilitasi, mungkin dari segi teknis dulu, kalau untuk modal terus terang ya belum bisa," kata pemilik album religi bertajuk Manusia 3D: Ritual tersebut.
Jadi, jika kamu ingin membuat perubahan terhadap persoalan akhlak, dan gemar dengan musik Hip Hop, kenapa enggak coba?
(rhs)