TEMPO Interaktif, Kediri - Ratusan warga terlibat adu mulut dengan pegawai Kantor Bank Indonesia Cabang Kediri saat hendak menukar uang. Mereka emosi lantaran petugas bank tiba-tiba mengumumkan membatasi jumlah penukaran uang.
Adu mulut ini terjadi di halaman kantor Bank Indonesia Jalan Basuki Rahmat Kediri tadi. Ratusan warga yang sudah mengantre sejak Subuh untuk menukarkan uang tak bisa mengendalikan emosi ketika tiba-tiba petugas memberikan pengumuman.
"Mulai hari ini penukaran pecahan di bawah dua puluh ribu hanya satu saja," kata salah satu petugas melalui pengeras suara, Selasa, (9/8).
Pengumuman itu langsung menyulut kemarahan warga yang menghujat petugas bank. Mereka mempertanyakan alasan pembatasan itu karena merugikan pengantre yang sudah datang sejak pagi hari.
Apalagi sebagian dari pengantre itu berasal dari luar kota seperti Nganjuk, Tulungagung, dan Blitar.
Warga menuding petugas Bank Indonesia telah bekerjasama dengan calo penyedia jasa penukaran uang yang berada di pinggir-pinggir jalan. Sebab mereka dengan leluasa mengantongi berapapun uang baru yang ditukarkan di Bank Indonesia.
"Kenapa kami justru dibatasi, sementara calo dilayani," kata Usman, salah satu pengantre.
Beruntung adu mulut itu segera ditengahi aparat Kepolisian Resor Kediri Kota yang mengamankan lokasi. Petugas meminta warga kembali lagi dua hari mendatang untuk melakukan penukaran uang.
Deputi Pemimpin Bidang Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kediri Derry Rosiyanto mengatakan pembatasan penukaran uang ini untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat lain yang ingin menukar. Dia mengakui sebelumnya tidak ada pembatasan untuk uang yang ditukar. "Kami hanya ingin membagi rata uang-uang itu," katanya.
Bank Indonesia Kediri telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,1 Triliun. Uang tersebut meliputi semua jenis pecahan termasuk uang logam. Meski pasokannya cukup banyak, Derry meminta bank umum turut berperan membantu penukaran uang agar tidak menumpuk di kantor Bank Indonesia.
HARI TRI WASONO