Pengamat: Marzuki Alie Kontroversial dan Inkonsisten

JAKARTA – Bagi sebagian orang, Ketua DPR Marzuki Alie adalah sosok yang kerap kontroversial karena pernyataannya kerap memancing perdebatan panas. Meskipun, Marzuki secara pribadi menolak anggapan itu dan kerap mengeluhkan media tidak utuh mengutip ucapannya.
 
Dalam wacana pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi dan memaafkan para koruptor yang lari ke luar negeri dengan syarat mereka mengembalikan aset negara misalnya, Marzuki yakin dirinya tidak salah. Keyakinan tersebut ditambah lagi dengan dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
 
"Kata Bapak, kalimat saya tidak ada yang salah. Cuma kalimat itu kan dipotong saja," ujarnya.
 
Namun, menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti pernyataan itu bisa dimaknai bahwa Marzuki menggunakan momentum buka bersama dengan SBY itu untuk menjustifikasi pandangannya. Sebab Marzuki tak tanggung-tanggung menyebut SBY setuju 100 persen.
 
Apakah benar SBY berpandangan demikian, agak sulit mengkonfirmasinya. Tapi sikap Marzuki yang tak sampai tiga hari 'puasa bicara' menimbulkan kontroversi baru. Ray menyebut, hal ini makin mempertegas sikap Marzuki yang kerap kontroversial dan inkonsisten.
 
"Marzuki seolah menerima legitimasi dari SBY atas pernyataannya. Dia bilang tutup buku tapi kembali bicara. Kita sulit berharap dari beliau. Sudah banyak yang mengingatkannya bahkan LIMA mencatat 20 kontroversial Marzuki ditambah lagi dengan wacana kemarin," kata Ray saat dihubungi, Sabtu (6/8/2011).
 
Lanjut Ray, ada keanehan dan anomali pada Marzuki dengan pernyataan kemarin. Bahkan bisa berdampak buruk bagi SBY karena dirinya terkesan sepaham dengan Marzuki.
 
"Aneh memang. Pak Marzuki butuh bagaimana publik yang marah bisa diyakinkan bukan malah meminta pembenaran dari SBY. Beliau seharusnya memberikan pertanggungjawaban kepada publik bukan dari SBY yang notabene Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Kalau benar klaim Pak Marzuki maka bagi publik SBY sama buruknya dengan pemikiran Pak Marzuki," paparnya.
 
Menurut Ray, SBY malah akan makin direpotkan dengan pernyataan Marzuki itu. Sebab, publik akan menunggu konfirmasi langsung dari Presiden SBY. "Bisa timbul asumsi Pak SBY berada di belakang pelemahan KPK," tandasnya.

(abe)