YERUSALEM - Seorang pembuat kebijakan di Israel menyatakan, dirinya memberikan tawaran ke mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak di Israel namun Mubarak menolaknya karena dirinya adalah "patriot".
Pejabat Israel Binyamin Ben-Eliezer menyatakan dirinya sudah menawarkan suaka tersebut beberapa bulan yang lalu ketika berjumpa dengan Mubarak yang saat itu sedang menghadapi protes besar-besaran.
Seperti diberitakan Associated Press, Rabu (3/8/2011), juru bicara Pemerintah Mesir tidak dapat mengatakan, apakah tawaran tersebut diterima atau ditolak.
Mubarak terguling dari kekuasaannya yang berumur 30 tahun pada Februari lalu. Pria yang berusia 83 tahun kini kondisi kesehatannya makin menurun. Dirinya pun dikabarkan menderita sakit jantung.
Selain Mubarak, putranya Gamal dan Alaa pun ikut diadili karena mendapat tudingan korupsi. Mubarak pun diadili berbaring di ranjang di balik jeruji tahanan saat menjalani pengadilan. Mantan Menteri Dalam Negeri Mesir Habib el-Adly juga diadili serta sembilan orang lainnya.
Ancaman hukuman mati pun muncul bila mantan presiden beserta kroni-kroninya terbukti bersalah. Suasana pengadilan pun dikabarkan ramai, sekira 300 orang berada dalam ruang pengadilan tersebut.(rhs)