Liputan6.com, Jakarta: Harga minyak mentah untuk perdagangan Jumat (19/8) petang tercatat terus menerus turun sejak pagi tadi. Investor rupanya kian menaruh ekspektasi positif terhadap permintaan minyak mentah seiring munculnya spekulasi penurunan ekonomi Cina dan Amerika Serikat yang dikemukakan Morgan Stanley serta Citigroup Inc.
Morgan Stanley memprediksi perekonomian Cina pada kuartal ketiga akan turun 0,2 persen menjadi 9,1 persen. Disaat yang bersamaan, Deutsche Bank memprediksi perekonomian Eropa turut terkena imbas negatif.
Minyak mentah berjangka turun US$ 2 menjadi US$ 80,38 per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent turun 0,6 persen menjadi US$ 106,37 per barel.
Analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi pergerakan harga minyak masih tertekan hingga malam ini dengan kisaran level antara US$ 77 - US$ 80 per barel. Ini disebabkan masih negatifnya perkembangan data fundamental ekonomi global.(vibiznews.com/BOG)