Liputan6.com, Jakarta: Harga minyak mentah pada perdagangan Selasa (2/8) terpantau turun. Turunnya harga minyak akibat negatifnya perdagangan hari ini. Hal tersebut imbas dari turunnya data sektor manufaktur Cina dan Amerika Serikat yang dirilis semalam. Data itu menimbulkan spekulasi turunnya permintaan minyak mentah di kedua negara.
Disisi lain, turunnya harga minyak disebabkan adanya prediksi persediaan minyak mentah Amerika Serikat untuk pekan silam naik 1,5 juta barel, melanjutkan kenaikan persediaan di pekan sebelumnya.
Minyak mentah berjangka untuk September turun 68 sen menjadi US$ 94,21r per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent melemah 91 sen menjadi US$ 115,9 per barel.
Analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memperkirakan harga minyak masih melemah dengan level support US$ 94,12 per barel dan level resistant US$ 95,44 per barel.(www.vibiznews.com/BOG)