TEMPO Interaktif, Menangis ternyata tak selalu melegakan. Kajian terbaru menunjukkan bahwa dua pertiga wanita tidak merasa lebih baik usai menangis. Bahkan, perasaan sedih justru akan bertahan hingga dua hari.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sembilan persen orang yang menangis justru merasa lebih tertekan dan kecewa. Menurut peneliti dari Universitas South Florida Jonathan Rottenberg, hanya sedikit orang yang usai menangis mengalami perbaikan suasana hati. Temuan ini tentunya berlawanan dengan konsep konvensional tentang menangis.
Penelitian menangis dan suasana hati ini melibatkan 97 perempuan dengan usai 18-48 tahun. Peneliti memantau suasana hati responden tersebut selama 73 hari. Hasilnya, hanya sepertiga responden yang mengalami perbaikan emosi usai menangis.
Jonathan menyarankan seseorang untuk lebih banyak curhat dengan sahabatnya daripada menangis. Menurut dia, menangis bisa membantu dalam mengurai emosi bukan karena air matanya, melainkan karena dukungan sosial dari sejawat atau kerabat. "Ini mengambarkan perhatian terhadap masalah seseorang," ujar dia.
Penelitian ini juga mengungkap menangis dengan seseorang teman yang mendampingi jauh lebih positif ketimbang menangis sendirian. Tapi menangis di depan banyak orang justru memperburuk suasana hati. Rata-rata responden menangis selama delapan menit. Penyebab tangisan para perempuan menurut Jurnal Penelitian Kepribadian hasil kerja sama Amerika Serikat dan Belanda, antara lain pertengkaran, kehilangan, dan melihat penderitaan orang lain.
DAILY MAIL | DIANING SARI