Liputan6.com, London: Bentrokan dan aksi penjarahan di wilayah Tottenham, London, Inggris, tadi malam diduga akibat tewasnya Mark Duggan dalam baku tembak dengan polisi beberapa hari sebelumnya. Setelah itu, sekitar 300 warga berunjuk rasa di depan kantor polisi di High Road pada Sabtu (6/8) sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
"Awalnya aksi unjuk rasa para demonstran itu berjalan aman dan damai," kata Kepala Kepolisian Metropolitan London Stephen Watson kepada BBC, Ahad (7/8).
Selang dua jam, massa bergerak makin berutal. Mereka membakar dua mobil patroli milik polisi dan membakar gedung-gedung. Bahkan, aksi penjarahan pun terjadi di sejumlah toko swalayan. Dalam kerusuhan itu, delapan polisi dilarikan ke rumah sakit akibat terkena lemparan bom molotov.
Sky News melaporkan, total 26 polisi harus mendapatkan perawatan medis dan 42 warga ditahan. "Apa yang kita alami kemarin malam merupakan protes damai di luar kantor polisi. Tidak ada indikasi akan terjadi hal buruk. Tak ada ampun bagi mereka yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut," tegas Watson.
Komisi Pengaduan Independen masih melakukan penyelidikan kasus kematian Mark Duggan.(uknetguide/SHA)